Suara.com - Mikroplastik telah ditemukan selama bertahun-tahun di air minum, garam, debu, lautan, dan bahkan, puncak Gunung Everest. Kini, peneliti menemukan mikroplastik di salju yang baru turun di Antartika.
Dalam laporannya yang terbit di jurnal The Cryosphere, peneliti dari University of Canterbury di Selandia Baru menemukan pecahan plastik kecil dalam sampel salju yang dikumpulkan dari 19 wilayah di benua berpenduduk paling sedikit itu.
Mikroplastik merupakan potongan-potongan kecil bahan plastik, yang ukurannya lebih kecil dari sebutir beras dan terkadang tidak terlihat dengan mata telanjang, lapor WebMD.
Mikroplastik paling umum di Antartika adalah polietilena tereftalat (PET), yang banyak digunakan untuk botol minuman ringan dan pakaian.
"Sumber yang paling mungkin dari mikroplastik di udara ini adalah laboratorium penelitian ilmiah lokal. Namun, pemodelan menunjukkan asalnya bisa mencapai 6.000 km jauhnya," tulis peneliti Alex Aves.
Menurut studi ini, mikroplastik dapat menyebabkan kerusakan ekologis secara signifikan dan memiliki efek negatif pada organisme laut serta lingkungan.
Mikroplastik dikenal merusak ekosistem darat, ukurannya kecil dan kepadatan yang relatif rendah memungkinkannya untuk berada di udara dan melayang ke jarak yang jauh.
Potongan plastik ini juga menyebabkan efek berbahaya pada manusia serta menambah pemanasan global.
Sebelumnya, peneliti telah menemukan mikroplastik di Antartika, tetapi ini adalah pertama kalinya mereka menemukannya di salju.
Berita Terkait
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
Terkini
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?