Suara.com - Semua orang tahu bahwa tekanan darah tinggi dapat menyebabkan komplikasi dan masalah kesehatan serius. Kekinian, masalah tekanan darah tinggi di usia paruh baya ternyata dikaitkan dengan risiko demensia saat memasuki usia lanjut.
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan peneliti dari UCL Queen Square Institute of Neurology, masalah tekanan darah tinggi di usia muda memiliki korelasi dengan risiko demensia di kemudian hari.
Lewat penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Lancet Neurology pada 2019 lalu, masalah tekanan darah tinggi diduga dapat membuat kerja otak menjadi terancam.
Penelitian sendiri dilakukan terhadap sekitar 500 orang yang lahir pada tahun 1946. Hasilnya, masalah tekanan darah yang terjadi pada rentang usia 36 sampai 43 tahun memiliki korelasi dengan kerusakan otak.
Sebenarnya, kemampuan otak untuk bekerja memang akan terus menurun seiring bertambahnya usia. Namun masalah tersebut akan semakin besar apabila seseorang memiliki masalah neurodegenerative seperti vascular dementia.
Selain itu, tekanan darah tinggi pada usia 43 sampai 53 tahun juga terkait dengan risiko stroke ketika memasuki usia 70 tahunan.
"Tekanan darah, meski diusia 30 tahunan dapat membuat efek pada kesehatan otak empat dekade kemudian. Monitoring dan intervensi awal dapat memaksimalkan kesehatan otak dikemudian hari," kata pemimpin penelitian, Profesor Jonathan Schott kepada BBC.
Senada dengan Profesor Jonathan, seorang profesor di bidang kesehatan kardiovaskular asal Universitas Oxford, Paul Leeson, juga mengatakan bahwa selama ini, orang yang memiliki tekanan darah tinggi cenderung memiliki struktur otak yang berbeda di usia tua.
"Hal yang menjadi perdebatan para dokter adalah, apakah mengobati masalah tekanan darah tinggi pada usia muda dapat mencegah masalah otak di kemudian hari," katanya.
Baca Juga: 5 Cara Menurunkan Tekanan Darah Tinggi Tanpa Obat
Demensia sendiri merupakan sekelompok kondisi yang ditandai dengan penurunan setidaknya dua fungsi otak, seperti hilangnya memori dan kemampuan menilai.
Gejala demensia termasuk mudah lupa, keterampilan sosial yang terbatas, dan kemampuan berpikir sangat terganggu sehingga mengganggu fungsi sehari-hari.
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
Pilihan
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
-
IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Saham-saham Rokok Jadi Pendorong
Terkini
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis
-
72% Sikat Gigi Dua Kali Sehari, Kok Gigi Orang Indonesia Masih Bermasalah? Ini Kata Dokter!
-
Padel Court Pertama Hadir di Dalam Mal, Bawa Olahraga Jadi Makin Fun!
-
Nyaris Setengah Anak Indonesia Kekurangan Air Minum: Dampaknya ke Fokus dan Belajar
-
Event Lari Paling Seru! 8.500 Pelari Pulang Happy dengan Goodie Bag Eksklusif
-
Manfaat Donor Darah Kurang Maksimal Tanpa Peralatan Pendukung Terbaik