Suara.com - Penyakit dan masalah kesehatan yang Anda alami tidak hanya bisa disebabkan oleh gaya hidup tidak sehat. Kepribadian juga ternyata bisa mempengaruhi kondisi kesehatan fisik loh.
Dokter spesialis kejiwaan dr. Ida Rochmawati, Sp.KJ., mentatakan bahwa orang yang memiliki kepribadian ambius, kompetitif dan mudah marah berisiko lebih besar terkena penyakit jantung.
"Memang benar bahwa kepribadian tertentu ada kecenderungan yang beresiko pada penyakit tertentu. Jadi pembagian kepribadian ada banyak, ada tipe A, tipe B tipe C. Tipe A itu kompetitif, orang yang ambisius, ternyata memang dari beberapa penelitian menunjukkan bahwa dia punya resiko untuk mengalami penyakit jantung. Orang yang pemarah itu juga memiliki resiko untuk punya penyakit jantung," papar dokter Ida dalam siaran langsung Instagram, Minggu (19/6/2022).
Hal seperti itu berlaku sebaliknya. Saat seseorang mengalami perawatan terkait penyakit jantung yang mengubah kondisi organnya, kepribadiannya juga kkut berubah.
"Saya baca penelitian bahwa seseorang mengalami penyakit jantung kemudian melakukan transplantasi jantung, itu ternyata juga ada perubahan kepribadian," ujarnya.
Menurutnya, temuan itu membuktikan kalau jiwa manusia memang tersebar di seluruh organ tubuh. Antara jiwa dengan kesehatan fisik sebenarnya saling mempengaruhi satu sama lain.
"Banyak juga perilaku-perilaku kita mempengaruhi respon dari fisik. Kita mungkin menyebutnya sebagai psikosomatik, itu sebetulnya bukan diagnosa tapi definisi umum ketika suatu keluhan fisik didasari oleh faktor psikologis," jelasnya.
Tubuh kerap kali 'berbicara' melalui suatu gejala yang menunjukan kondisi psikologis seseorang.
"Misalnya, detak jantung meningkat ataupun gangguan pencernaan, ini menunjukkan ada sistem saraf yang namanya saraf otonom itu hiperaktif dan ini terkait dengan stres," pungkasnya.
Baca Juga: Sakit Jantung, Seorang Jemaah Calon Haji Asal Sragen Meninggal di Madinah
Berita Terkait
-
Kuis Kepribadian: Siapa Karakter Ikonik Natal dalam Dirimu?
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia
-
Di Balik Diamnya INFJ: Intuisi Kuat dan Kepekaan yang Luar Biasa
-
Kolesterol Jahat Masih Tinggi, 80 Persen Pasien Jantung Gagal Capai Target LDL-C
-
Kabar Baik Pengganti Transplantasi Jantung: Teknologi 'Heart Assist Device' Siap Hadir di Indonesia
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental