Suara.com - Tenaga Kesehatan Haji (TKH) mencatat ada lebih dari 2.000 kasus dan masalah kesehatan yang menimpa jemaah selama musim Haji 1433 H.
Koordinator Emergency Medical Team (EMT) dr. Erwinsyah Patta Parang menyampaikan dari ribuan kasus dan masalah kesehatan tersebut, lebih dari 150 di antaranya adalah kasus gawat darurat alias emergency.
Untuk mencegah masalah kesehatan semakin banyak, deteksi dini sangat penting dilakukan. Beberapa masalah kesehatan yang paling sering ditemukan antara lain kelelahan, hipertensi, dan diabetes melitus.
"Edukasi kita lakukan, agar seandainya terjadi kekambuhan, mereka sudah tau apa yang harus dilakukan, contohnya memeriksakan kesehatan teratur, minum obat teratur, patuhi anjuran dokter," ujar Erick, sapaan akrab Erwinsyah, dalam pernyataan yang diterima Suara.com.
Materi edukasi yang disampaikan oleh tim EMT sejalan dengan materi yang disampaikan oleh tim promosi kesehatan. Di antaranya adalah edukasi penggunaan APD, menaati protokol kesehatan, PHBS, dan tips bagaimana mencegah kekambuhan penyakit bawaan.
Sementara untuk penanganan kasus emergency yang paling sering dilakukan di antaranya adalah kasus kaki melepuh, jantung, PPOK, dan asma.
dr. Erick mengingatkan semua petugas kesehatan, khususnya para petugas kesehatan (TKH) kloter untuk memperketat pengawasan terutama kepada para jemaah risiko tinggi.
"Jadi memang perlu betul betul aware semua TKH kloter, tim EMT di lapangan, harus aware pengawasan terhadap 30 jemaah risiko tinggi memang harus dilaksanakan. Karena kalau telat penanganan bisa terjadi kematian," jelasnya.
dr. Erick juga mengingatkan pada jemaah haji, terutama jemaah dengan faktor risiko, untuk dapat mematuhi tips berhaji sehat bagi jemaah dengan penyakit bawaan
Baca Juga: Jemaah Haji Indonesia Bawa Uang Saku Rp542 Miliar ke Arab Saudi
"Kalau dipatuhi itu, insya Allah bisa lancar dan sehat ibadahnya," tutupnya.
Berita Terkait
-
Ulasan Film Emergency Declaration: Teror di Langit dan Pertaruhan Nurani
-
Selidiki Kasus BPKH, KPK Ungkap Fasilitas Jemaah Haji Tak Sesuai dengan Biayanya
-
Suasana IGD RS Islam Cempaka Putih, Korban Ledakan SMA 72 Jalani Perawatan
-
Turun Rp2 Juta, Biaya Penyelenggaraan Haji 2026 Disepakati Rp87 Juta, Calon Jemaah Bayar Rp54 Juta
-
Menteri Haji Umumkan Tambahan 2 Kloter untuk Antrean Haji NTB Daftar Tunggu Jadi 26 Tahun
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat