Suara.com - Penelitian tentang penyebab hepatitis misterius yang mengancam Indonesia mulai mendapat titik terang. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut ada patogen yang sering ditemukan pada pasien hepatitis misterius.
Secara kumulatif, kasus hepatitis di Indonesia sampai saat ini ada 70 kasus yang tersebar di 21 provinsi. Dari 70 kasus itu ada 16 probable, 14 pending, dan 40 discarded.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH menjelaskan discarded artinya kasus yang disingkirkan karena penyebabnya sudah diketahui dan bukan dari kelompok hepatitis. Gejala terbanyak dialami pasien adalah demam, mual, muntah, dan kuning.
"Dari pemeriksaan PCR dan metagenomik terhadap 16 probable telah diketahui patogen paling banyak ditemukan pada pasien portable adalah cytomegalovirus (CMV) yakni 4 dari 15 pasien yang diperiksa," katanya dalam siaran pers yang diterima Suara.com.
Kemudian 9 dari 16 pasien probable yang telah diperiksa PCR dan metagenomik terdeteksi virus dari famili herpesviridae yakni CMV, HSV1, HHV- 6A, HHV1, EBV.
Selanjutnya 1 pasien positif enterovirus dan 1 pasien positif adenovirus.
Sampai saat ini definisi hepatitis belum ada dibuatkan oleh WHO. Dr. Syahril melanjutkan masih menunggu definisi seperti halnya PCR positif untuk COVID-19, tapi untuk hepatitis ini masih belum ada yang disebut dengan konfirmasi.
Sebelumnya diberitakan, data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), infeksi virus itu telah menyebar ke 34 negara, termasuk Indonesia.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom mengaku pihaknya belum bisa memastikan penyebab hepatitis akut tersebut. Ia juga mengungkapkan kalau jumlah kasus hepatitis akut misterius itu telah lebih dari 700.
Baca Juga: Waspada Hepatitis Misterius dan Diabetes Mellitus
"Lebih dari 700 kemungkinan kasus kini telah dilaporkan ke WHO dari 34 negara, dan 112 kasus lainnya sedang diselidiki," kata Tedros dalam media Briefing di Jenewa pada Rabu (8/6/2022), sebagaimana dikutip dari situs resmi WHO.
Puluhan anak di antaranya yang mengidap penyakit tersebut mengalami kondisi buruk hingga membutuhkan transplantasi hati.
"Setidaknya 38 dari anak-anak ini membutuhkan transplantasi hati dan 10 telah meninggal. WHO terus bekerja sama dengan negara-negara untuk menyelidiki penyebab hepatitis pada anak-anak ini," ujarnya.
Berita Terkait
-
Bahaya! Kurangnya Kesadaran Vaksinasi Perparah Ancaman Hepatitis di Indonesia
-
Ini Perbedaan Penyakit Hepatitis A, B, C, D, dan E
-
KONI Gelar Vaksinasi Hepatitis A untuk Atlet
-
Kenali Bahaya Hepatitis, IDI Woha Bagikan Informasi Pengobatan yang Tepat
-
Perusahaan Farmasi Ini Bakal Sediakan Vaksin Hepatitis Dengan Harga Terjangkau
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Nggak Perlu Jutaan! Ini 5 Sepatu Lari Terbaik Versi Dokter Tirta untuk Pemula
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
Geger Isu Patrick Kluivert Dipecat Karena Warna Kulit?
-
Parah! SEA Games 2025 Baru Dimulai, Timnas Vietnam U-22 Sudah Menang Kontroversial
-
Adu Gaji Giovanni van Bronckhorst vs John Heitinga, Mana yang Pas untuk Kantong PSSI?
-
5 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Kebutuhan Produktivitas dan Gaming
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah Terbaru Desember 2025, Pilihan Wajib Gamer Berat dan Multitasker Ekstrem
Terkini
-
Rahasia Umbi Garut di Minuman Ini: Solusi Alami Obati GERD dan Maag yang Direkomendasikan Ahli Gizi!
-
Kewalahan Hadapi Dunia Digital? Ini Tantangan Parenting Terbesar Orang Tua Masa Kini
-
Cuaca Lagi Labil, Ini Tips Atasi Demam Anak di Rumah
-
Gangguan Irama Jantung Intai Anak Muda, Teknologi Ablasi Dinilai Makin Dibutuhkan
-
BPOM Edukasi Bahaya AMR, Gilang Juragan 99 Hadir Beri Dukungan
-
Indonesia Masuk 5 Besar Kelahiran Prematur Dunia, Siapkah Tenaga Kesehatan Menghadapi Krisis Ini?
-
Susu Tanpa Tambahan Gula, Pilihan Lebih Aman untuk Anak
-
Diabetes Makin Umum di Usia Muda, Begini Cara Sederhana Kendalikan Gula Darah
-
VELYS Robotic-Assisted: Rahasia Pemulihan Pasca Operasi Lutut Hanya dalam Hitungan Jam?
-
Waspada! Obesitas Dewasa RI Melonjak, Kenali Bahaya Lemak Perut yang Mengintai Nyawa