Suara.com - Penelitian baru menunjukkan bahwa wanita yang mengalami keguguran atau bayi lahir mati memiliki peningkatan risiko stroke. Risiko meningkat pada setiap kejadian.
Stroke terjadi ketika darah tidak bisa sampai ke otak, karena arteri yang tersumbat atau pecah, menurut Science Alert.
Penelitian ini didasarkan pada data yang dikumpulkan dari 618.851 wanita dari 8 studi terpisah di Australia, Cina, Jepang, Belanda, Swedia, Inggris, dan Amerika Serikat.
Para wanita berusia antara 32 hingga 73 tahun dan studi ditindaklanjuti selama rata-rata 11 tahun.
Studi ini adalah yang pertama menunjukkan hubungan keguguran dan bayi lahir mati dengan subtipe stroke, yakni stroke iskemik (penyumbatan) non fatal dan stroke hemoragik (pendarahan) yang fatal.
Sebanyak 9.265 (2,8 persen) wanita dalam studi pernah mengalami setidaknya satu stroke non fatal dan 4.003 (0,7 persen) lainnya mengalami stroke fatal.
Secara keseluruhan, 91.569 (16,2 persen) wanita memiliki riwayat keguguran, sementara 24.873 (4,6 persen) riwayat bayi lahir mati.
Di antara wanita yang pernah hamil, wanita yang pernah mengalami keguguran berisiko 11 persen lebih tinggi terkena stroke non fatal dan 17 persen terkena stroke fatal dibanding wanita yang tidak pernah mengalaminya.
Risiko meningkat pada setiap keguguran, sehingga wanita yang mengalami tiga kali keguguran atau lebih berisiko 35 persen lebih tinggi terkena stroke non fatal dan 82 persen stroke fatal.
Baca Juga: Penelitian Terbaru: Pernah Keguguran Tingkatkan Risiko Stroke Pada Perempuan
Bayi lahir mati juga meningkatkan risiko stroke secara signifikan.
Wanita yang memiliki riwayat bayi lahir mati berisiko 31 persen lebih tinggi terkena stroke non fatal dan 7 persen lebih terkena stroke fatal.
Sama halnya dengan keguguran, dalam hal ini juga semakin besar jumlah bayi lahir mati maka semakin tinggi risiko stroke di masa depan. Wanita yang memiliki dua atau lebih kelahiran mati berisiko 26 persen lebih tinggi terkena stroke fatal.
"Studi kami memperkuat temuan dari tinjauan sistematis sebelumnya yang menemukan hasil serupa tetapi menunjukkan bukti terbatas terkait dengan subtipe stroke," kata penulis studi dari Universitas Queensland.
Kemungkinan alasannya adalah masalah sel endotel, yang mengontrol relaksasi dan kontraksi pembuluh darah serta melepaskan enzim pembekuan darah.
Masalah endotel dapat meyebabkan keguguran melalui gangguan pada plasenta. Masalah ini berhubungan dengan bagaimana pembuluh darah melebar dan meradang atau tersumbat selama stroke.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan