Suara.com - Presiden Joko Widodo menunjuk Menteri Koordinasi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD untuk menggantikan Tjahjo Kumolo sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) sementara waktu.
Diketahui, hal tersebut dilakukan karena Tjahjo Kumolo saat ini sedang mengalami sakit. Tjahjo Kumolo dikabarkan mengalami infeksi paru-paru yang mengharuskannya menjalani perawatan intensif untuk sementara waktu.
Infeksi paru-paru sendiri bukan penyakit yang dapat dianggap remeh. Pada beberapa kasus yang parah, kondisi ini bisa menyebabkan kematian pada seseorang.
Untuk itu, penyakit yang disebabkan oleh bakteri dan virus ini membutuhkan perawatan yang baik. Melansir laman Verywellheath, berikut beberapa cara pengobatan untuk seseorang yang menderita infeksi paru-paru.
Perawatan untuk penyakit yang satu ini juga harus disesuaikan dengan jenis organisme yang menyebabkan infeksi pada paru-paru. Biasanya jenis organisme yang menyerang tersebut membutuhkan perawatan dan pengobatan yang berbeda-beda.
Pengobatan Rumahan
Infeksi paru-paru dapat diobati dengan obat-obatan yang ada di rumah. Biasanya pengobatan ini dilakukan pada infeksi paru-paru yang masih ringan. Perawatan yang sering digunakan untuk mengobati infeksi ini di antaranya.
- Mengonsumsi Tylenol (acetaminophen) atau ibuprofen untuk mengobati berbagai gejala seperti demam, sakit kepala, dan influenza.
- Istirahat dan minum air putih yang cukup
- Menggunakan alat penguap kabut dingin
Selain itu, seseorang juga bisa juga mengonsumsi obat batuk atau pilek untuk mengurangi gejala yang timbul. Mengonsumsi teh madu juga baik untuk masalah pernapasan.
Resep atau Perawatan Rumah Sakit
Baca Juga: Puan dan Megawati Pantau Terus Perkembangan Kondisi Kesehatan Tjahjo Kumolo
Jika melakukan pengobatan rumah tidak cukup, seseorang bisa meminta resep dan melakukan perawatan di rumah sakit. Dokter akan memberikan antibiotik untuk menyembuhkan infeksi sesuai dengan penyebabnya.
Untuk penderita yang mengalami penyempitan di saluran udara, dokter akan memberikan inhaler. Selain itu, dokter juga akan memberikan kortikosteroid, yaitu yang menghambat peradangan dalam tubuh.
Untuk orang yang mengalami hipoksia (kadar oksigen yang rendah), dokter biasanya akan memberikan terapi oksigen, bahkan membutuhkan bantuan pernapasan jika diperlukan.
Obat untuk infeksi virus
Infeksi paru-paru sendiri bisa disebabkan oleh virus. Pada orang yang mengalami influenza, dapat memgonsumsi Tamiflu (oseltamivir) untuk mengurangi gejala agar tidak semakin parah. Dalam kasus yang parah, khususnya pada anak-anak dengan risiko bronkiolitis, dapat mengonsumsi antibodi monoklonal
Selain itu, di era pandemi Covid 19, infeksi paru-paru juga kerap kali diobati dengan steroid, untuk mengurangi peradangan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?