Suara.com - Bob Tutupoly diketahui sedang menderita stroke dan penyakit lainnya sebelum meninggal dunia pada hari ini, Selasa (5/7/2022).
Bahkan, Bob Tutupoly sempat akan menjalani tranfusi darah karena kadar hemoglobin (Hb) yang rendah. Tetapi, belum sampai transfusi darah, Bob Tutupoly meninggal dunia lebih dulu.
"Beliau terkena stroke, tapi memang ada beberapa penyakit lain karena usia," ujar Sasha, anak Bob Tutupoly di rumah duka San Diego di RS Siloam Semanggi, Jakarta, Selasa (5/7/2022).
Kadar hemoglobin (Hb) yang rendah bisa menyebabkan beberapa kondisi, seperti anemia, hipotiroidisme hingga kanker darah.
Tapi, Anda harus tahu bahwa orang yang mengalami stroke sekaligus anemia lebih berisiko meninggal dunia.
Para peneliti menganalisis data 8.013 orang dewasa dengan usia rata-rata 77 tahun, yang semuanya dirawat di rumah sakit dengan stroke akut antara 2003-2015.
Tim peneliti pun memeriksa kadar Hb para peserta, yakni protein dalam sel darah merah yang membawa oksigen. Mereka menemukan kadar Hb yang rendah hingga menyebabkan anemia bisa meningkatkan risiko kematian setelah stroke.
Saat masuk rumah sakit karena stroke, para peneliti menemukan bahwa sekitar 25 persen pasien menderita anemia dan ini meningkatkan risiko kematian mereka pada tahun berikutnya.
Di antara pasien yang mengalami stroke iskemik, risiko kematian meningkat dua kali lipat pada pasien dengan anemia, dibandingkan dengan pasien stroke iskemik yang tidak mengalami anemia.
Baca Juga: Sebelum Meninggal Bob Tutupoly Lakukan Transfusi Darah, Ketahui Efek Sampingnya
Sedangkan dilansir dari Medical News Today, pasien stroke hemoragik yang mengalami anemia memiliki risiko kematian 1,5 kali lebih besar.
Selanjutnya, para peneliti menemukan bahwa kadar hemoglobin yang lebih tinggi di antara pasien dikaitkan dengan hasil stroke yang lebih buruk dan peningkatan risiko kematian, terutama pada bulan pertama setelah stroke.
Temuan ini menunjukkan bahwa kadar hemoglobin rendah dan tinggi dapat meningkatkan risiko kematian pasien stroke.
Temuan para peneliti lebih lanjut dikonfirmasi dengan tinjauan sistematis dari 20 studi, yang melibatkan hampir 30.000 pasien yang melihat hubungan antara anemia dan hasil stroke.
Secara keseluruhan, penulis mengatakan penelitian mereka menyoroti pentingnya pencegahan anemia, diagnosis, dan pengobatan untuk pasien stroke.
"Salah satu contoh intervensi mungkin mengobati penyebab anemia, seperti kekurangan zat besi, yang umum terjadi pada kelompok usia ini," kata rekan penulis Raphae Barlas, juga dari University of Aberdeen.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- 6 Shio Paling Beruntung Kamis 16 Oktober 2025, Kamu Termasuk?
Pilihan
-
Prabowo Mau Beli Jet Tempur China Senilai Rp148 Triliun, Purbaya Langsung ACC!
-
Menkeu Purbaya Mulai Tarik Pungutan Ekspor Biji Kakao 7,5 Persen
-
4 Rekomendasi HP 2 Jutaan Layar AMOLED yang Tetap Jelas di Bawah Terik Matahari
-
Patrick Kluivert Bongkar Cerita Makan Malam Terakhir Bersama Sebelum Dipecat
-
Dear PSSI! Ini 3 Pelatih Keturunan Indonesia yang Bisa Gantikan Patrick Kluivert
Terkini
-
Stop Diet Ekstrem! 3 Langkah Sederhana Perbaiki Pencernaan, Badan Jadi Lebih Sehat
-
Prodia Skrining 23.000 Lansia di Indonesia, Dukung Deteksi Dini dan Pencegahan Demensia
-
Turun Berat Badan Tanpa Drama, Klinik Obesitas Digital Ini Siap Dampingi Perjalanan Dietmu
-
Tips Jaga Kesehatan Kulit di Tengah Tumpukan Pekerjaan Akhir Tahun
-
RS Swasta Gelar Pameran Kesehatan Nasional, Ajak Publik Hidup Lebih Sehat dan Peduli Diri
-
Lawan Kanker: Tenaga Biomedis RI Digenjot Kuasai Teknologi Pencitraan Medis!
-
Lebih dari Sekadar Lari: Half Marathon dengan Pemandangan Ikonik Jakarta
-
Cuaca Panas Bikin Kulit Gatal dan Ruam Merah? Itu Tanda Alergi, Ini Obat yang Tepat
-
Peer Parenting: Rahasia Ibu Modern Membangun Generasi Luar Biasa
-
Rahmad Setiabudi Jadi Pelari Indonesia Tercepat di Chicago Marathon 2025