Suara.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melakukan serangkaian protokol bagi jemaah haji setibanya di tanah air, mencegah penularan Covid-19 dan penyakit menular lainnya.
Kepala Pusat Kesehatan Haji, dr. Budi Sylvana, MARS mengatakan di tengah lonjakan kasus di Tanah Air, jemaah haji tetap akan diawasi dan dikarantina dengan protokol kesehatan yang berlaku.
“Bagi jemaah yang tiba di tanah air, akan dilakukan skrining kesehatan saat kedatangan di bandara internasional debarkasi” ucap dr. Budi melalui keterangan yang diterima suara.com, Rabu (13/7/2022).
Skrining tersebut meliputi pengukuran suhu melalui thermal scanner dan thermal gun, tanda dan gejala serta melakukan observasi terhadap jemaah di asrama haji debarkasi.
Apabila jemaah bergejala demam atau menunjukkan potensi penyakit menular, makan akan diperiksa lebih lanjut dengan tes antigen. Jika hasil reagen menunjukkan reaktif, maka akan diperiksa lebih lanjut.
“Jika hasilnya positif, akan dirujuk ke fasilitas isolasi terpusat untuk kasus tanpa gejala atau gejala ringan. Sementara yang bergejala sedang atau berat akan dirujuk ke RS Rujukan Covid-19” jelas dr. Budi.
Sedangkan bagi jemaah haji yang dinyatakan sehat bisa langsung kembali ke rumahnya, dengan tetap menjalani karantina mandiri dan memantau kondisi kesehatannya selama 21 hari ke depan.
“Jemaah akan dibagikan Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jemaah haji atau K3JH, dan dilakukan pengawasan oleh dinkes setempat,” tambah dr. Budi.
Selain itu, Kemenkes juga sudah menyiapkan posko kesehatan di bandara untuk rawat jalan, emergency, dan rujukan.
Baca Juga: Kesehatan Jamaah Haji Akan Diawasi Begitu Tiba di Indonesia, Cegah COVID-19
Ada juga mobil ambulans dan tenaga medis untuk antisipasi terhadap penyakit menular. Ditambah adanya sistem surveilans kesehatan jemaah haji Indonesia yang tiba di tanah air bersama dengan dinas kesehatan kabupaten atau kota.
dr. Budi meminta semua jemaah haji Indonesia tetap mematuhi pesan pesan promkes dalam menjaga kesehatan, mulai dari jangan tunggu haus.
Termasuk juga jemaah haji diminta tetap memakai Alat Pelindung Diri (APD) seperti memakai masker setiap menjalankan aktivitas di luar pondokan.
“Agar jemaah tetap sehat selama di Arab Saudi maupun nanti sekembalinya ke tanah air,” tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Jadi Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia, John Herdman Punya Kesamaan Taktik dengan STY
Terkini
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut