Suara.com - Mengalami serangan jantung saat berhubungan seksual sangat berbahaya. Penelitian baru menemukan bahwa pria empat kali lebih mungkin meninggal jika mereka mengalami serangan jantung saat berhubungan seks.
Kondisi itu akibat pasangan mereka cenderung menunda untuk meminta bantuan darurat karena malu atau kaget.
Padahal waktu sangat penting bagi orang yang mengalami serangan jantung. Peluang hidup orang yang alami serangan hantung bisa turun setiap menit apabila berlalu tanpa perawatan profesional. .
Menurut WebMD, penundaan perawatan antara gejala awal serangan jantung hingga tiba di rumah sakit sekitar dua jam. Penundaan yang lebih lama bisa berakibat lebih buruk, dalam beberapa kasus bahkan meningkatkan risiko kematian.
Tingkat kelangsungan hidup setelah serangan jantung sekitar 50 persen. Tetapi hanya sekitar satu dari delapan orang yang mengalami serangan jantung saat berhubungan seks kembali pulih.
Hasil studi mengungkapkan, orang yang mengalami serangan jantung saat berhubungan seks menunggu dua kali lebih lama untuk resusitasi dan menghabiskan rata-rata 8,4 menit tanpa bantuan apapun.
Meskipun tidak pasti mengapa penundaan itu dilakukan, para peneliti memperkirakan bahwa pasangan lebih mungkin untuk menunda meminta bantuan darurat ketika serangan jantung terjadi saat berhubungan seks.
"Pasangan terkejut, mereka tidak tahu bagaimana harus bereaksi. Suaminya telanjang, mereka telanjang, mungkin mereka takut memanggil tetangga. Ada rasa malu yang besar,” kata peneliti Dr. Ardalan Sharifzadehgan.
Penelitin yang diterbitkan di jurnal European Society of Cardiology itu melihat data pada 3.028 individu yang menderita serangan jantung. Dari jumlah tersebut, 246 telah aktif secara fisik selama serangan jantung mereka dan 17 orang telah berhubungan seks.
Baca Juga: Apakah Aktivitas Seksual Dapat Menyebabkan Serangan Jantung?
Menurut National Institutes of Health, serangan jantung terjadi ketika aliran darah ke jantung terputus. Hal itu menyebabkan jantung mati secara perlahan. Apabila tidak mendapatkan pertolongan dengan cepat, kerusakan jantung bisa menjadi serius dan tidak dapat pulih.
Serangan jantjng tersebut bisa diakibatkan penyakit jantung koroner, di mana arteri koroner yang mengarah ke jantung tersumbat akibat plak. Namun, serangan jantung juga dapat terjadi tanpa adanya plak arteri, meskipun hal itu lebih jarang terjadi.
Berita Terkait
-
Jorge Costa, Eri Irianto dan 4 Pemain yang Meninggal Akibat Serangan Jantung
-
Innalillahi! Cristiano Ronaldo Bagikan Kabar Duka Cita
-
Serangan Jantung Jadi Penyebab Terbanyak Kematian Jemaah Haji RI di Tanah Suci
-
Serangan Jantung Bisa Balik Lagi dalam 5 Tahun, Ini Cara Ampuh Menurunkan Risikonya
-
Automated External Defibrillator, Selamatkan Nyawa Bila Terjadi Serangan Jantung Saat Olahraga
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan