Suara.com - Kementerian Kesehatan memastikan kesehatan jemaah haji Indonesia akan tetap diperhatikan hingga sampai ke Tanah Air, meski puncak haji 2022 telah berlalu.
Kepala Pusat Kesehatan Haji dr. Budi Sylvana, MARS, menyampaikan bahwa pelayanan kesehatan difokuskan pada menjaga kondisi kesehatan jemaah sebaik mungkin baik pelayanan kesehatan di tingkat kloter, sektor, maupun Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI).
"Fokus kita saat ini menjaga kondisi kesehatan jemaah setelah Armuzna," tegas dr. Budi dalam keterangan yang diterima Suara.com.
Pihaknya menegaskan kewaspadaan petugas kesehatan tidak boleh berkurang meski puncak pelaksanaan ibadah haji telah selesai. Sehingga tidak terjadinya kekambuhan penyakit jemaah. Untuk itu pihaknya terus memperkuat skrining kesehatan jemaah haji di tingkat kloter dengan tetap mempertahankan formasi 30. Selain itu pelayanan kesehatan di sektor dan KKHI tetap berjalan seperti biasa sampai masa operasional haji selesai.
"Sehingga tidak menyebabkan penurunan kondisi kesehatan atau munculnya kekambuhan penyakit-penyakit yang sebelumnya sudah dimiliki jemaah sejak di indonesia," ujarnya lagi.
Selain kesiapsiagaan pelayanan kesehatan, pihaknya menyatakan saat ini tim kesehatan menyiapkan tanazul awal bagi jemaah sakit untuk kembali ke tanah air saat kondisinya laik terbang.
"Sampai saat ini kami juga masih menerima usulan tanazul dari kloter," ujar dr. Budi.
dr. Budi juga berpesan khusus kepada para jemaah haji, mengingat pasca armuzna terjadi pergeseran tren penyakit jemaah haji. Hingga selasa (12/7) tercatat sebanyak 14.962 jemaah haji mengalami batuk pilek, menggeser hipertensi ke posisi kedua dengan 12.720 kasus. Sementara posisi ketiga ditempati oleh penyakit saluran pernafasan sebanyak 6.785 kasus. Nyeri otot di posisi keempat dengan 5.272 kasus.
Khusus kepada jemaah haji gelombang pertama yang akan segera pulang ke indonesia diminta untuk tetap disipliin terhadap protokol kesehatan, mengingat pelaksanakan ibadah haji kali ini dilaksanakan dalam periode kesiapsiagaan terhadap COVID-19.
Baca Juga: Cek Katering Haji, Menag Pastikan Jemaah Tetap Terlayani Setelah Armuzna
"Ingat masker tidak hanya melindungi kita dari COVID-19, melainkan juga dari potensi penularan penyakit lainnya," ujar dr. Budi.
Bagi jemaah haji yang akan menuju madinah juga dihimbau selain disiplin prokes, juga untuk tetap jangan tunggu haus dan selalu menggunakan APD terutama saat beraktivitas di luar pemondokan. Bertujuan untuk mengindarkan jemaah dari kelelahan dan dehidrasi
"Ingat kelelahan dan dehidrasi dapat memicu munculnya penyakit lainnya," tambah dr. Budi.
Berita Terkait
-
Ancaman Bencana Kedua Sumatra: Saat Wabah Penyakit Mengintai di Tenda Pengungsian
-
MPR Dukung Kampung Haji, Dinilai Bikin Jemaah Lebih Tenang dan Aman Beribadah
-
Banjir Sumatra Picu Risiko Penyakit Menular, Kemenkes Dorong Imunisasi Darurat
-
Purbaya Sewot Teknologi AI Bea Cukai Dibandingkan dengan Milik Kemenkes: Tersinggung Gue!
-
Ancaman Penyakit Intai Pengungsi Banjir Sumatra, DPR Minta Kemenkes Bertindak Cepat
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?