Suara.com - Mantan pemain Gloucester Rugby, Ed Slater mengumumkan pengunduran dirinya setelah didiagnosis menderita penyakit saraf motorik pada usia 33 tahun.
Klubnya mengonfirmasi pengunduran dirinya akibat penyakit saraf motorik dalam sebuah pernyataan yang menjelaskan penyakitnya.
"Gloucester Rugby dengan sangat sedih mengumumkan bahwa Ed Slater telah didiagnosis dengan Penyakit Neuron Motor (MND)," pernyataan klubnya dikutip dari Mirror UK.
Setelah 6 bulan melakukan pemerisaan, Ed Slater baru-baru ini dinyatakan menderita penyakit saraf motorik tersebut. Karena itu, ia harus membuat keputusan sulit mengenai pengunduran dirinya demi proses penyembuhannya.
Di samping itu, Penyakit saraf motorik (MND) adalah kondisi degeneratif yang mempengaruhi saraf di otak dan sumsum tulang belakang. Penyakit ini merupakan kondisi medis yang tidak biasa dan bisa menyebabkan kelemahan yang semakin memburuk dari waktu ke waktu.
Penyakit ini secara signifikan memperpendek harapan hidup, sehingga bisa menyebabkan kematian. Namun, beberapa orang hidup dengan kondisi ini selama bertahun-tahun.
Sayangnya, belum ada obat untuk kondisi ini. Tetapi, perawatan medis yang tersedia mungkin akan membantu mengurangi dampak gejalanya dalam kehidupan sehari-hari.
Gejala Penyakit Saraf Motorik
Menurut NHS, tanda-tanda awal penyakit neuron motorik meliputi:
Baca Juga: WHO Tetapkan Cacar Monyet Kondisi Darurat Kesehatan Dunia, So What?
- Kelemahan di atas kaki, seperti mudah tersandung atau kesulitan naik tangga
- Bicara cadel, yang bisa menyebabkan kesulitan menelan beberapa makanan
- Cengkeraman tangan yang lemah, sehingga sering menjatuhkan barang atau membuka toples
- Kram otot dan kedutan
- Penurunan berat badan
- Kesulitan mengontrol diri ketika menangis atau tertawa
Gejala penyakit saraf motorik cenderung terjadi secara bertahap dan mungkin tidak terlihat jelas pada awalnya. Namun, semakin memburuk seiring berjalannya waktu.
Hal-hal seperti bergerak, menelan dan bernapas menjadi semakin sulit. Meskipun kondisinya tidak dapat disembuhkan dan bersifat degeneratif, berapa lama waktu yang dibutuhkan seseorang untuk mencapai tahap akhir bervariasi.
Beberapa orang hidup selama bertahun-tahun atau bahkan puluhan tahun dengan penyakit saraf motorik.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025