Suara.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan di Indonesia ada 14 ribu bayi meninggal setiap tahunnya karena kelainan jantung bawaan atau congenital heart disease.
Belasan ribu bayi ini, berdasarkan data Rumah Sakit Harapan Kita, meninggal karena tidak mendapatkan penanganan operasi atau tindakan bedah medis oleh dokter bedah jantung anak berpengalaman.
Kelainan jantung bawaan adalah penyakit jantung yang dibawa sejak lahir akibat pembentukan jantung yang tidak sempurna, pada fase awal perkembangan janin dalam kandungan.
Kondisi ini di Indonesia terjadi pada 8 bayi dari 1000 kelahiran hidup dan 30 persen diantaranya telah menunjukan gejala pada minggu-minggu pertama kehidupan.
"Saya baru dengar lagi dari harapan kita, setiap tahun 50 ribu bayi kita lahir congenital heart disease, jadi punya kelainan jantung, 40 persen dari situ harus dibedah," ujar Menkes Budi dalam acara peluncuran SatuSehat di Hotel Raffles, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (26/7/2022).
40 persen dari 50 ribu bayi ini, artinya sebanyak 20 ribu bayi dengan jantung bawaan harus dioperasi dalam kurun waktu 3 tahun atau jika tidak bayi tersebut akan meninggal.
"Jadi 20 ribu setiap tahun harus melakukan bedah jantung terbuka, memperbaiki jantungnya kalau nggak mereka die (meninggal)," papar Menkes Budi.
Tapi sayangnya, karena keterbatasan tenaga medis, fasilitas rumah sakit atau alat medis yang ada di Indonesia, hasilnya hanya ada 6 ribu bayi yang bisa dioperasi karena kapasitasnya yang terbatas, yang berarti sisanya 14 ribu bayi dengan kelainan jantung bawaan meninggal dunia.
"Kita beruntung bukan anak kita, karena kita kekurangan dokter, yang bisa bedah jantung terbuka untuk anak, we need to the something seriously," ungkap Menkes Budi miris.
Baca Juga: Sampaikan Hasil Pemeriksaan 9 Suspek Cacar Monyet di Indonesia, Menkes: Semuanya Negatif
Sementara itu, fenomena tersebut menunjukan masih banyaknya tantangan sistem kesehatan Indonesia yang perlu dibaiki, salah satunya sistem rujukan rumah sakit daerah hingga pusat.
Selain itu, perlu juga adanya akses yang menjembatani data antar rumah sakit, sehingga tenaga kesehatan tidak dihabiskan waktu untuk mengisi data pasien. Inilah sebabnya diluncurkan platform SatuSehat.
Hal ini juga memudahkan pemerintah melakukan intervensi penyakit berdasarkan karakteristik daerah.
Platform SatuSehat, yaitu sejenis program yang menyatukan seluruh aplikasi kesehatan yang ada di Indonesia, dari mulai aplikasi rumah sakit, aplikasi kesehatan masyarakat seperti PeduliLindungi, hingga aplikasi layanan organisasi profesi seperti Primaku untuk memantau kesehatan ibu hamil dan anak.
Tag
Berita Terkait
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia
-
Menkes Dorong Ibu Jadi Dokter Keluarga, Fokus Perawatan Sejak di Rumah
-
Di Balik Penyesalan Menkes, Ada PR Besar Layanan Kesehatan Papua
-
KPK Buka Peluang Periksa Menkes Budi Gunadi Terkait Kasus RSUD Koltim, Ada Aliran Dana?
-
Menkes Wacanakan Hapus Rujukan Berjenjang BPJS, Begini Repons Pimpinan DPR
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
Terkini
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia