Suara.com - Tidak ada kata terlambat untuk mendapatkan perlindungan tambahan untuk mencegah terinfeksi Covid-19. Pemerintah Indonesia telah menyediakan vaksin Booster Covid-19 kedua dalam waktu dekat untuk umum.
Apa saja syarat untuk mendapatkan vaksinasi booster kedua?Lalu kapan boleh vaksin booster kedua? Silahkan simak penjelasannya di bawah ini.
Waktu yang Tepat untuk Vaksin Booster Kedua
Kapan boleh vaksin booster kedua ditentukan oleh beberapa hal, sebagai berikut:
- Agar bisa melaksanakan vaksin booster kedua, Anda sudah harus terlebih dahulu melakukan vaksin booster pertama.
- Anda juga sudah harus memenuhi syarat jeda waktu sekitar 6 bulan setelah mendapat suntikan vaksin booster dosis pertama
- Anda mendapatkan tiket untuk melaksanakan vaksin booster kedua yang bisa dicek melalui aplikasi PeduliLindungi
- Jika Anda seorang penyintas Covid-19 dengan gejala berat, maka Anda boleh melakukan vaksin booster kedua kalau sudah melalui jeda waktu 3 bulan setelah dinyatakan sembuh dari Covid-19
Jenis Vaksin Booster Kedua
Berdasarkan surat edaran nomor HK.02.02/C/3615/2022, vaksin untuk booster kedua adalah jenis vaksin Covid-19 yang memperoleh Persetujuan Penggunaan dalam Kondisi Darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), dengan memperhatikan ketersediaan vaksin yang ada.
Lantas apa saja jenis vaksin booster kedua yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi booster di Indonesia? Cek daftarnya berikut ini.
1. CoronaVac (Sinovac)
Medicalnewstoday melaporkan CoronaVac adalah vaksin COVID-19 yang diproduksi oleh Sinovac Biotech, sebuah perusahaan farmasi yang berbasis di China dengan kantor pusat di Beijing. Perusahaan ini berfokus secara khusus pada pengembangan dan pembuatan vaksin untuk menargetkan penyakit menular pada manusia.
Baca Juga: Covid-19 Meningkat, Ahli Nilai Vaksin Booster Kedua bagi Nakes Langkah Tepat
Vaksin dua dosis ini direkomendasikan untuk individu berusia 18 tahun ke atas. Berdasarkan daa uji coba di Brasil, disebutkan bahwa vaksin Sinovac memiliki tingkat kemanjuran 50,4% untuk mencegah infeksi simtomatik. Sementara itu sebuah studi di Chili menyebut efektivitas vaksin Sinovac mencapai 67%.
2. Corminatory (Pfizer)
CDC.Gov menulis rekomendasi booster vaksin COVID-19 Pfizer untuk orang-orang yang memenuhi syarat sebagai berikut:
- Setidaknya sudah ada jeda waktu selama 5 bulan setelah dosis pertama disuntikkan
- Orang yang mengalami immunocompromised sedang atau berat, setidaknya 3 bulan setelah mendapatkan suntikan dosis pertama
3. AstraZeneca (Vaxzevria dan Kconecavac)
Suntikan booster vaksin Covid-19 AstraZeneca menghasilkan respons kekebalan yang lebih kuat terhadap berbagai varian virus corona, termasuk varian omicron, tulis sebuah laporan di forbes.com.
4. Moderna
CDC merekomendasikan tentang kapan orang dapat menerima suntikan booster. Tertulis dalam cdc.gov, Anda bisa memperoleh suntikan booster dosis kedua setelah interval 5 bulan.
5. Zifivax
Zifivax adalah vaksin yang dikembangkan dan diproduksi oleh perusahaan biofarmasi yang berbasis di China, Anhui Zhifei. Berdasarkan laman pom.go.id, Zifivax adalah vaksin yang dikembangkan dengan teknologi platform subunit protein lonjakan glikoprotein rekombinan yang dapat memicu sistem kekebalan tubuh manusia ketika disuntikkan, tidak seperti vaksin Sinovac yang merupakan vaksin yang tidak aktif.
6. Sinopharm
Berdasarkan laporan yang tertulis di who.int, untuk sementara WHO merekomendasikan penggunaan vaksin COVID-19 Sinopharm pada wanita hamil untuk membantu wanita hamil terhindar dari risiko COVID-19 selama masa kehamilan.
Demikian informasi yang berhubungan dengan kapan boleh vaksin booster kedua. Semoga dapat dipahami.
Kontributor : Mutaya Saroh
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan