Suara.com - Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) menyebut popularitas wellness tourism alias wisata kesehatan atau wisata medis semakin meningkat di masa pandemi.
Dengan banyaknya keaneka ragaman hayati dan pengobatan tradisional yang dimiliki, potensi Indonesia sebagai negara penyelenggara pun semakin besar.
“Sekarang ini beberapa RS di Indonesia telah tersedia outlet jamu tradisional, pelayanan pijat tradisional untuk kebugaran serta paket wisata yang terintegrasi dengan wisata alam, wisata artifisial lalu diakhiri dengan wisata belanja dan kuliner,” kata Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono saat memberikan opening remarks pada Internasional Wellness Tourism Conference and Festival (IWTCF) 2022 yang digelar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Solo, beberapa waktu lalu.
Dante mengatakan wellness tourism di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar terutama pasca pandemi. Konsep berwisata yang menyeimbangkan antara tubuh, pikiran dan jiwa ini diminati karena diyakini mampu meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup seseorang menjadi lebih baik.
Di Indonesia sendiri, wellness tourism sedang dikembangkan di tiga daerah yakni D.I. Yogyakarta, Solo, dan Bali. Ketiga daerah tersebut memiliki daya tarik dan keunggulan tersendiri terkait dengan wisata kebugaran.
D.I. Yogyakarta fokus dengan wisata pijat, meditasi, makanan sehat, dan budaya. Solo dengan jamu tradisional dan aromaterapi. Selanjutnya untuk Bali fokus pada pengembangan meditasi, makanan sehat dan wisata alam. Wamenkes menyebutkan paket wisata kebugaran di tiga daerah tersebut telah menjadi destinasi wellness kelas dunia.
“Paket wisata kebugaran tersebut dinikmati oleh para wisatawan baik lokal maupun mancanegara,” ungkap Wamenkes.
Melihat potensinya yang sangat besar, Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono menyebutkan Kementerian Kesehatan mendukung penuh kebangkitan wisata kebugaran (wellness tourism) pasca pandemi COVID-19 sebagai harapan baru sektor pariwisata pasca pandemi COVID-19.
Kementerian Kesehatan telah memetakan startegi untuk membangkitkan wisata kebugaran di Indonesia diantaranya penyiapan 44 rumah sakit yang telah terakreditasi internasional, SDM kesehatan yang terlatih serta penyediaan paket wisata kebugaran yang dielaborasikan dengan layanan kesehatan tradisional.
Baca Juga: Perlu Langkah Strategis untuk Optimalkan Wisata Kebugaran di Indonesia.
Selanjutnya mengembangkan layanan sistem informasi secara digital, layanan kesehatan online, robotisasi dan telemedicine guna mempersingkat waktu pelayanan.
Kemenkes juga berupaya memberikan pelayanan yang terjangkau dengan mutu yang baik dan memberikan efektifivitas biaya melalui Health Tecnology Assesment (HTA), mempermudah akses masyarakat dan wisatawan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, meningkatkan pelayanan termasuk sarana dan prasarana di fasyankes, serta pemerataan distribusi farmasi dan alat kesehatan.
Berbagai rencana aksi tersebut merupakan implementasi 6 pilar transformasi sistem kesehatan di Indonesia yang dicanangkan Kementerian Kesehatan tahun 2021-2024.
Adapun 6 pilar transformasi kesehatan yakni transformasi layanan primer, transformasi layanan rujukan, transformasi sistem ketahanan kesehatan, transformasi sistem pembiayaan kesehatan, transformasi SDM kesehatan dan transformasi teknologi kesehatan.
“Dengan adanya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan ini diharapkan dapat mendukung wisata kebugaran di Indonesia,” ujar Wamenkes.
Lebih lanjut, Wamenkes optimis melalui ajang IWTCF 2022 yang mengangkat tema “Strategi Keberlanjutan untuk Pemulihan dan Pertumbuhan Pariwisata Dunia melalui Wisata Kebugaran Untuk Semua”, akan menjadi awal yang baik bagi kebangkitan wellness tourism di Indonesia.
Berita Terkait
-
Tomo Kenko Ajak Gaya Hidup Sehat Aktif dengan Yoga di Tepi Danau Senayan Park
-
Mengenal Wello, Teman Digital Baru yang Menghidupkan Semangat Wellness
-
Wonderful Indonesia Wellness 2025 Sukses Digelar Selama Sebulan, Mustika Ratu Ungkap Kontribusinya
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
K-Pilates Hadir di Jakarta: Saat Kebugaran, Kecantikan, dan Wellness Jadi Satu
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
- 5 Motor Jadul Bermesin Awet, Harga Murah Mulai 1 Jutaan: Super Irit Bensin, Idola Penggemar Retro
Pilihan
-
Harga Pangan Nasional Kompak Turun Usai Natal, Cabai hingga Bawang Merah Merosot Tajam
-
7 Langkah Investasi Reksa Dana untuk Kelola Gaji UMR agar Tetap Bertumbuh
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
Terkini
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal