Suara.com - Sebuah penelitian menemukan wanita yang menjalani diet vegetarian 33 persen lebih berisiko tinggi mengalami patah tulang, dibandingkan mereka yang makan daging setidaknya 5 kali seminggu.
James Webster, dari Universitas Leeds, mengatakan diet vegetarian bisa sangat bervariasi dari orang ke orang dan bisa sehat atau tidak sehat, sama seperti diet yang juga menambahkan produk hewani.
Tapi, dia mengkhawatirkan mereka yang tidak makan daging sering kali memiliki asupan nutrisi yang lebih rendah berkaitan dengan kesehatan tulang dan otot.
"Jenis nutrisi ini umumnya lebih berlimpah dalam daging dan produk hewani lainnya, daripada sayuran, seperti protein, kalsium dan mikronutrien lainnya," kata James dikutip dari Express.
Asupan nutrisi itu yang rendah bisa menyebabkan kepadatan mineral tulang dan massa otot yang lebih rendah, sehingga membuat Anda lebih rentan terhadap risiko patah tulang pinggul.
Hal ini sangat penting untuk penelitian lebih lanjut guna memahami faktor-faktor yang mendorong peningkatan risiko patah tulang pada vegetarian.
Sebuah studi YouGov melmperkirakan populasi vegetarian meningkat sekitar 5 sampai 7 persen. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan pola makan nabati dan susu dapat mengurangi kemungkinan kondisi termasuk diabetes, penyakit jantung dan kanker, terhadap diet karnivora.
Ada juga saran kesehatan yang berkembang untuk mengurangi asupan daging guna menurunkan emisi karbon dan perubahan iklim. Hal itu membuat banyak orang menjadi vegetarian.
Tim peneliti Leeds, yang mempublikasikan hasilnya dalam jurnal BMC Medicine, mempelajari tingkat patah tulang pinggul pada orang yang mengonsumsi daging sesekali, pescatarian atau mereka yang makan ikan (bukan daging) dan vegetarian.
Baca Juga: Benarkah Cacar Monyet Bisa Menular Lewat Permukaan? Ini Faktanya
Mereka membandingkannya dengan karnivora biasa dan orang yang makan daging setidaknya 5 kali seminggu. Penelitian itu menemukan 822 patah tulang pinggul di antara 26.318 wanita, yang artinya jumlahnya lebih dari 32 persen.
Setelah memperhitungkan faktor-faktor seperti merokok dan usia, vegetarian adalah satu-satunya kelompok diet dengan risiko patah tulang yang lebih tinggi.
Rata-rata indeks massa tubuh (BMI) di antara kelompok itu juga sedikit lebih rendah daripada pemakan daging biasa. Penelitian sebelumnya telah menghubungkan BMI rendah dengan risiko tinggi patah tulang pinggul.
"Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi apakah mungkin ada hasil yang sama pada pria, setelah mengidentifikasi faktior lain seperti mengeksplorasi peran berat badan," kata Dr Darren Greenwod.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Ragnar Oratmangoen Ujung Tombak, Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
BREAKING NEWS! Tanpa Calvin Verdonk, Ini Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
Terkini
-
Langsung Pasang KB Setelah Menikah, Bisa Bikin Susah Hamil? Ini Kata Dokter
-
Dana Desa Selamatkan Generasi? Kisah Sukses Keluarga SIGAP Atasi Stunting di Daerah
-
Mulai Usia Berapa Anak Boleh Pakai Behel? Ria Ricis Bantah Kabar Moana Pasang Kawat Gigi
-
Varises Mengganggu Penampilan dan Kesehatan? Jangan Panik! Ini Panduan Lengkap Mengatasinya
-
Rahasia Awet Muda Dibongkar! Dokter Indonesia Bakal Kuasai Teknologi Stem Cell Quantum
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban