Suara.com - Belum lama ini, suami Venna Melinda, Ferry Irawan, memberi kabar kurang menyenangkan. Pasalnya, ayah tiri Verrel Bramasta tersebut mengalami saraf kejepit.
Berdasarkan keterangan, Ferry mengaku sudah mengalami perasaan tidak nyaman di bagian sekitar lehernya setelah kembali dari Bali. Namun, rupanya ia mengabaikan hal tersebut karena hanya berpikir salah posisi saat tidur di pesawat.
Akibat dari kondisinya tersebut, bagian lengan, pergelangan tangan, bahkan leher menjadi kebas. Bahkan, kondisinya tersebut juga bisa membuatnya tidak bisa berjalan jika kambuh kembali.
"Saya sekarang ini kayak kambuh lagi. Bahkan sampai ke lengan saya tuh sudah kebas. Leher terus sampai ke pergelangan tangan itu kebas. Kalau lagi kambuh itu saya kadang juga sampai tidak bisa jalan, " ungkap Ferry Irawan dalam sebuah wawancara.
Khawatir kondisinya semakin parah, Venna pun meminta suaminya tersebut menjalani teknik pengobatan endoskopi PECD. Pengobatan endoskopi PECD sendiri nantinya bekerja dengan diberikan selongsong kamera berdiameter 4 mm untuk mengambil atau melepas bantalan tulang yang menjepit saraf.
Saraf kejepit sendiri tidak bisa dianggap remeh. Kondisi ini jika dibiarkan dapat memberikan kondisi yang berbahaya bagi seorang, Dikutip dari Hellosehat, kondisi saraf kejepit sendiri terjadi karena adanya bagian saraf yang tertekan oleh jaringan tubuh.
Kondisi yang satu ini juga disebabkan karena sebagian atau seluruh bagian lunak tulang belakang tertekan. Nyatanya setiap manusia memiliki tulang belakang dan saraf yang memberi sinyal kepada otak dan otot. Di setiap bagian tulang terdapat bantalan untuk mencegah tekanan saat bergerak.
Namun, ketika bantalan tersebut mengalami gangguan, akan menyebabkan sendi bocor dan menimbulkan tekanan pada saraf. Kondisi tersebut yang menjadi penyebab saraf seseorang kejepit. Tidak hanya itu, kondisi saraf kejepit ini juga biasanya didukung oleh berbagai faktor, di antaranya sebagai berikut.
- Penuaan.
- Gerakan yang dilakukan berulang, seperti menundukan atau memutar punggung bawah.
- Adanya cedera saat berolahraga atau mengangkat beban berat.
- Postur tubuh yang tidak baik.
- Berat badan berlebih atau obesitas.
- Artritis.
- Kurang bergerak akibat gaya hidup tidak aktif.
- Kebiasaan merokok.
Orang yang mengalami saraf kejepit sendiri juga merasakan berbagai gejala, di antaranya sebagai berikut.
Baca Juga: Dewi Perssik-Angga Wijaya Cerai, Jeje Slebew Dikeplak Pengunjung CFW
- Timbulnya rasa nyeri yang menusuk disertai sensasi terbakar.
- Bagian tubuh mengalami mati rasa, kebas, atau penurunan sensasi untuk ‘merasa’ di daerah yang banyak sarafnya, misalnya nyeri di leher atau punggung bagian bawah.
- Kesemutan.
- Melemahnya otot pada bagian yang diduga mengalami saraf kejepit.
- Kaki dan tangan sulit digerakkan.
Kondisi saraf kejepit ini sendiri bisa terjadi kapan saja. Selain itu, biasanya gejala yang timbul dapat dirasakan dalam waktu singkat. Akan tetapi, kondisi satu ini tidak bisa dianggap remeh. Jika dibiarkan dapat membuat kerusakan saraf secara permanen.
Untuk itu, usahakan segera berkonsultasi dengan dokter untuk memeriksa apakah kondisi yang dialami cukup parah atau tidak. Dokter juga bisa memberikan obat untuk mengatasi kondisi tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
-
Harga Emas Hari Ini: Antam Naik Lagi Jadi Rp 2.338.000, UBS di Pegadaian Cetak Rekor!
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
Terkini
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!