Suara.com - Hipertensi atau tekanan darah tinggi telah menjadi momok yang mengancam kesehatan masyarakat. Meski dapat dicegah dan diobati, jika hipertensi sudah mengalami komplikasi, maka kondisi tersebut dapat membahayakan nyawa.
Dikatakan Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, dr. Vito Anggarino Damay, penyakit hipertensi meningkatkan risiko seseorang mengalami serangan jantung hingga dua kali lipat.
Bahkan, jika hipertensi tidak bisa dikontrol dengan baik, hal ini dapat membuat seseorang mengalami berbagai penyakit lain seperti gagal ginjal dan stroke.
"Hipertensi di Indonesia banyak, hingga sekitar 30 persen yang ketahuan. Tekanan darah itu berbahaya, bisa memuat kemungkinan serangan jantung dua kali lipat," ucapnya dalam agenda Media Roundtable HUAWEI WATCH D dan HUAWEI FreeBuds 2, Senin (29/8/2022).
Meski memiliki risiko kesehatan yang berbahaya, dr. Vito menuturkan hipertensi sebenarnya dapat diobati. Apalagi, obat yang dijual di pasaran juga terbilang murah.
Hanya saja yang menjadi masalah utama adalah gaya hidup masyarakat itu sendiri. Ia menyebut bagaimana sebagian besar masyarakat tidak menyadari pentingnya mengecek tekanan darah secara rutin.
"Buat orang yang sudah minum obat hipertensi itu terkadang yaudah yang penting minum obat. Padahal penting monitoring sehingga mengatur dosis obatnya," jelas dr. Vito.
Gaya hidup lain yang menyebabkan seseorang mengalami hipertensi di antaranya kerja yang terlalu keras sehingga muncul tekanan yang membuat stres.
Ia juga menuturkan, kurangnya aktivitas fisik serta makanan yang dikonsumsi bisa menjadi penyebab hipertensi pada seseorang.
Baca Juga: Hipertensi Bisa Menghilangkan Nyawa jika Dibiarkan! Pelajari Cara Menurunkan Darah Tinggi
"Perubahan pola hidup itu jadi penyebab, kayak rapat malam jadi kerjanya terlalu keras dan akibatnya stres tinggi, jadi berpengaruh tekanan darah tinggi. Terus gaya hidup kurang aktivitas fisik gitu makanan juga," sambungnya.
Untuk itu, dr. Vito berharap masyarakat dapat menjaga pola hidup sehat dan menjaga tekanan darah tetap normal. Selain itu, ia mengimbau masyarakat selalu melakukan cek tekanan darah.
"Edukasi pola hidup sehat juga penting untuk dipahami. Namun, harus ada pentingnya membuat hal tersebut menjadi kenyataan. Jangan sampai menjadi komplikasi karena mengerikan," jelasnya.
Kini, ia menyebut, banyak generasi muda yang mengalami prehipertensi. Sebelum terlambat, ia mengimbau perlu dilakukan pencegahan dan pemantauan sejak dini agar tidak mengalami masalah hipertensi.
"Orang-orang harus bisa mendeteksi dan mantau hipertensi. Selain itu, orang yang mengalami prehipertensi khususnya pada generasi muda, cegah dari sekarang dengan memonitor tekanan darah jadi tidak perlu meminum obat," pungkas dr. Vito.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan