Suara.com - Ibu yang menjalani proses persalinan secara normal butuh tenaga ekstra agar kuat selama mengejan. Oleh sebab itu, sangat dianjurkan kepada ibu hamil agar konsumsi makanan dan minuman saat masih menunggu proses kontraksi.
Ada sejumlah makanan yang sering direkomendasikan kepada ibu hamil saat menunggu pembukaan persalinan. Makanan-makanan itu biasanya mengandung karbohidrat juga protein yang tinggi kalori.
"Pengejanan itu perlu tenaga, perlu kalori yang cukup banyak. Jadi proses persalinan itu setidaknya memerlukan waktu beberapa jam, ada yang cuma 2 jam, ada yang 4 jam, ada 8 jam, bahkan ada yang lebih. Setiap jam itu setidaknya memerlukan kalori sekitar 100 sampai 200 kalori," jelas dokter umum dr. Jeffry Kristiawan, dikutip dari kanal YouTube Tanyakan Dokter.
Apabila ibu membutuhkan waktu 4 jam kontraksi hingga bayi lahir, artinya paling tidak butuh kalori sekitar 800 kkal. Jumlah itu terbilang banyak karena biasanya menjadi kecukupan kalori selama setengah hari.
Dokter Jeffry menambahkan, semakin panjang proses persalinan normal, maka ibu perlu memiliki cadangan kalori cukup banyak.
"Kalau enggak ada kalori yang masuk dari makanan justru nanti lelah, enggak bisa mengejan dengan bagus," imbuhnya.
Berikut makanan yang direkomendasikan kepada ibu hamil sebelum melahirkan:
1. Kurma
Kurma mengandung glukosa atau gula sekitar 16-25 gram, tergantung ukurannya. Glukosa itu yang nantinya akan dimanfaatkan oleh tubuh sebagai tenaga. Ibu bisa konsumsi beberap butir kurma selama menunggu proses pembukaan. Selain glukosa, kurma juga mengandung fosfor yang baik untuk metabolisme.
Baca Juga: Diduga Tertular dari Suami, Sejumlah Ibu Hamil di Bandung Barat Terinfeksi HIV
2. Yogurt
Kandungan tinggi protein pada yogurt juga bantu tambah tenaga bagi ibu. Dalam 100 gram yoghurt mengandung sekitar 10 sampai 15 gram protein. Selain yogurt, makanan tinggi protein lainnya bisa juga didapat dari telur, ayam, dan ikan.
3. Umbi-umbian
Makanan umbi-umbian bisa berupa ubi jalar atau pun kentang. Makanan itu tinggi karbohidrat yang juga diperlukan untuk sumber tenaga utama. Dokter Jeffry mengatakan, pada satu buah ubi dengan ukuran 150-200 gram sudah mencukupi sekitar 100 sampai 150 kalori.
Kentang rebus juga bisa jadi pilihan karena mengandung kalori cukup tinggi, bahkan dua kali lipat dari ubi jalar. Konsumsi kentang dua sampai tiga biji ukuran sedang sudah bisa mencukupi setidaknya setengah dari kebutuhan kalori yang diperlukan saat proses persalinan.
4. Cairan
Berita Terkait
-
Diduga Tertular dari Suami, Sejumlah Ibu Hamil di Bandung Barat Terinfeksi HIV
-
Wanita Ini Berhasil Punya Anak dari Inseminasi Buatan yang Dilakukan Sendiri, Alatnya Dibeli Online
-
Wuih, Momen Terbaik Sekaligus Terburuk Seorang Ibu: Melahirkan Bayi Seukuran Balita
-
5 Mitos yang Masih Dipercaya Tentang Jenis Kelamin Bayi Dalam Kandungan
-
Gara-Gara Ada Mantan, Wanita Ini Tidak Mau Melahirkan di Rumah Sakit Setempat
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia