Suara.com - Korban tragedi Kanjuruhan, Malang, langsung dibawa ke sejumlah rumah sakit terdekat di lokasi kejadian. Kabid komunikasi Kementeria Kesehatan Siti Nadia Tarmidzi menyampaikan, ada delapan fasilitas layanan kesehatan yang dikhususkan untuk evakuasi korban.
"Korban dievakuasi ke rumah sakit terdekat yaitu RSUD Kanjuruhan, RSI Gondang Legi, RS Bhayangkara Hasta Brata Batu, RSUD Dr. Sai ful Anwar, RSU Wajak Husada, RSU Mitra Delima, RS wava husada dan puskesmas," kata Nadia kepada wartawan, Minggu (2/10/2022).
Kemenkes menerima data sementara korban meninggal sebanyak 129 jiwa dan 188 orang lainnya alami luka ringan, sedang, dan berat. Pengumpulan data masih dikoordinasikan oleh Dinkes Kab. Malang dan Dinkes Kota Malang. Hingga saat ini prises pendataan korban masih terus dilakukan.
Nadia memastikan bahwa seluruh biaya pengobatan korban akan ditanggung pemerintah.
"Juga back up dari Dinkes provinsi. Kita terus pantau kebutuhan obat dan juga nakes, seperti dokter spesialis yang dibutuhkan. Semua biaya perawatan gratis oleh RS tempat dirawat," ujarnya.
Nadia juga mengungkapkan bahwa terdapat kendala dalam identifikasi jenazah karena tidak beridentitas.
"Tim DVI dari Polres Kediri dan Polda Jatim membantu identifikasi. Posko untuk mencari keluarga yang hilang di RS Wava Husada dan RSUD Kanjuruhan," pungkasnya.
Kerusuhan di stadion Kanjuruhan, Malang, itu terjadi usai pertandingan antara Arema FC kontra Persebaya yang berakhir dengan skpr 2-3. Suporter yang tak terima tim tuan rumah Arema FC kalah, turun ke lapangan untuk mencari pemain dan official tim.
Gas air mata kemudian dikeluarkan oleh aparat saat makin banyak suporter turun ke lapangan.
Baca Juga: Akibat Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Kapolri Diperintah untuk Bertolak ke Malang
Akibatnya, terjadi penumpukan suporter. Para suporter juga berdesak-desakan hingga banyak yang sesak nafas atau kekurangan oksigen. Insiden itu mengakibatkan ratusan suporter meninggal.
Menurut Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta, gas air mata dikeluarkan sebagai tindakan pengamanan untuk mencegah dan pengalihan suporter agar tak masuk ke lapangan. Namun tindakan tersebut menimbulkan kontroversi karena dinilai melanggar aturan FIFA yang dikatakan tidak boleh menggunakan gas air mata juga senjata tajam di dalam stadion.
Akibat peristiwa tersebut, Presiden Joko Widodo memerintahkan PSSI dan Polri lakukan evaluasi. Juga Jokowi agar kelanjutan Liga Indonesia ditunda.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan