Suara.com - Ibu menyusui dan baru melahirkan bisa jadi ingin mendapatkan me time. Yuk tanya psikolog apakah ini termasuk tindakan egois atau tidak.
Ada kalanya ibu menyusui lelah atau jenuh dengan rutinitas baru. Bila sudah begitu, ibu sebenarnya tidak hanya butuh istirahat secara fisik tapi juga psikis. Tak ada salahnya, lho, ibu lakukan me time untuk menyegarkan fisik juga pikirannya lagi.
Tak perlu merasa bersalah atau egois karena meninggalkan anak. Psikolog anak dan keluarga Saskhya Aulia Prima, M.Psi., mengatakan bahwa me time justru bermanfaat untuk ibu. Selengkapnya pada artikel tanya ahli di bawah ini.
Apa ibu yang lakukan me time tanda egois kepada anak?
Kita harus tahu limit kita di mana. Stres managemen itu penting. Kita pasti ingin berikan yang terbaik untuk anak agar dia tumbuh berkembang secara baik. Tapi itu juga perlu ibu yang management emosinya baik. Kalau pikiran kita gak jernih, pasti tindakan yang diambil jadi amburadul juga. Jadi pahami batas kita sampai mana. Siapa saja atau barang apa yang mungkin bisa membantu jadi support.
Jangan lupa juga buat self care. Untuk recharge diri supaya bisa berperan jadi ibu yang baik lagi. Jadi ketika ketemu anak lagi kita akan tersenyum karena gelas kasihnya itu sudah penuh. Self care bukan berarti egois, tapi justru smart karena gak semua bisa dikerjakan sendiri.
Apa pengaruhnya perasaan stres pada ibu terhadap kondisi dan tumbuh kembang anak?
Kebanyakan pasti ngaruh. Karena kecemasan itu mempengaruhi cara berpikir. Dan biasanya kalau kita ada sesuatu itu akan tertransfer ke apa yang kita rasakan dan apa yang kita lakukan. Jadi kalau pikiran gak nyaman penuh kekhawatiran, kita jadi deg-degan. Dan mungkin kalau anaknya nangis, ibu juga jadi ikutan nangis.
Karena cemas itu perlu sesekali untuk kita memberikan yang terbaik kepada anak. Tapi harus bisa dikelola. Ketika cemas bisa kita kelola dengan baik, secara emosional juga kita lebih kalem, lebih gampang berinteraksi dengan anak. Anak itu tumbuh dari interaksi orang tua, yang bila semakin positif, maka serabut otaknya semakin bertumbuh dengan baik.
Jadi perasaan emas atau stres itu sebenarnya normal?
Normal dan harus. Kalau gak ada perasaan itu mungkin kita bakalan kayak terserah mau ngapain. Jadi memang harus ada, kita dalam motivasi ngapa-ngapain nyala karena si cemas itu. Tapi juga nggak boleh berlebihan.
Apa tanda cemas berlebihan yang perlu diketahui?
Ibu yang anaknya masih bayi, ketika ibu ini pikirannya selalu negatif, nggak bisa punya motivasi untuk melakukan hal yang menyenangkan, self care-nya drop semua, jadi nggak mau makan, gak mandi, marah-marah sama semua orang, kemudian juga kehilangan rasa Bahagia ketika berinteraksi atau bonding dengan anak, bila itu terjadi dalam waktu 2 minggu lebih berarti butuh bantuan profesional.
Tapi kalau kadang-kadang nangis, kadang-kadang marah, namanya Ibu pasti itu pernah terjadi di hari-hari kita.
Ciri-ciri cemas masing-masing orang beda. Ada yang bisa rasakan di badan, misalnya deg-degan, kuping panas, kaki bergetar, pusing, perut sakit. Yang penting, kalau itu terjadi kita langsung aware kalau kita cemas.
Berita Terkait
- 
            
              Film Horor Ternyata Bisa Jadi Terapi untuk Mengatasi Kecemasan
 - 
            
              Lita Gading Dokter Apa? Diperiksa Polisi usai Dilaporkan Ahmad Dhani
 - 
            
              Lagi Stres Kok Jadi Makan Berlebihan? Ini Penjelasan Psikolog Klinis
 - 
            
              Generasi Sadar Mental Health, Tapi Kenapa Masih Takut Cari Bantuan Psikolog?
 - 
            
              Pulang Umroh, Zaskia Adya Mecca dan Hanung Bramantyo Hadapi Ujian Berat
 
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
 - 
            
              Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
 - 
            
              Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
 - 
            
              Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
 - 
            
              Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
 - 
            
              Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
 - 
            
              Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
 - 
            
              Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
 - 
            
              Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
 - 
            
              Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara