Suara.com - Obat sirup dilarang dijual di apotek imbas meningkatnya kasus gangguan ginjal akut misterius pada anak-anak. Akibat keputusan ini, emak-emak pun mengaku kebingungan saat anak batuk pilek.
Ajeng Kinanti, seorang ibu rumah tangga dari Bekasi, mengaku terus mengikuti pemberitaan tentang obat sirup di televisi. Sebab dirinya mengaku kerap menyediakan obat sirup sebagai pertolongan pertama saat anak batuk pilek.
"Karena sudah sekolah offline kan, bapil tuh udah kayak langganan. Kalau anak bapil, udah pasti adeknya ikut kena, nanti bapaknya kena, ibunya kena, serumah kena," ungkap Ajeng kepada Suara.com, Jumat (21/10/2022).
Ia mengakui pemberitaan tentang gangguan ginjal akut misterius yang bisa menyebabkan gagal ginjal membuat khawatir. Sebab gejalanya sangat sulit terlihat, tapi bisa tiba-tiba membuat anak sakit parah dan dirawat di rumah sakit.
"Obat bapil sirup juga kan udah biasa kita stok di rumah. Tapi gara-gara berita ini, jadi was-was banget," ucap ibu dua anak ini.
Kekhawatiran juga diungkap oleh Evi, yang memiliki putri berusia 6 tahun. Di musim hujan, ia menyebut risiko anak mengalami batuk dan pilek meningkat. Namun ia bingung karena sudah tidak bisa lagi memberikan obat sirup pada putrinya.
Apalagi dengan kabar terbaru di mana Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyebut ada produk obat sirup yang dipastikan tercemar etilen glikol.
"Stres banget soalnya kalau anak sakit, dikasih obat puyer semua yang ada malah dilepeh. Karena puyer rasanya agak pahit, anak-anak gak suka," terang perempuan 29 tahun ini.
Sementara itu dalam keterangannya kepada wartawan, Juru Bicara Kemenkes dr. Mohammad Syahril Sp.P, MPH, mengatakan alih-alih menggunakan obat sirup masyarakat bisa memberikan anak racikan obat atau puyer yang digerus lalu dilarutkan dengan air putih, hingga pemberian obat melalui anus.
Baca Juga: Tak Pakai Obat Sirup, Ringgo Agus Rahman Redakan Demam Bayi dengan Metode Skin To Skin
“Sebagai alternatif dapat menggunakan bentuk sediaan lain seperti tablet, kapsul, suppositoria (anal atau anus), atau lainnya,” kata dr. Syahril melalui keterangan pers, Rabu (19/10/2022).
Adapun pemberian obat sirup saat ini, harus berdasarkan resep dan pemeriksaan dokter, yang akan menilai kedaruratan anak harus menerima obat sirup.
“Kemenkes mengimbau masyarakat untuk pengobatan anak, sementara waktu tidak mengkonsumsi obat dalam bentuk cair atau sirup tanpa berkonsultasi dengan tenaga kesehatan,” tutur dr. Syahril.
Kemenkes Larang Penjualan Obat Sirup
Menindaklanjuti kasus gangguan ginjal akut atau gagal ginjal akut misterius anak, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) instruksikan semua apotek untuk setop menjual obat sirup sementara dan diganti dengan obat racik.
Tertuang dalam surat edaran (SE) Kemenkes Nomor SR.01.05/III/3461/2022, bahwa apotek dilarang sementara menjual bebas obat sirup kepada masyarakat untuk sakit apapun.
Berita Terkait
-
Demam? Jangan Buru-Buru Minum Obat, Ini Penjelasan Dokter Soal Penyebabnya!
-
Protes Kenaikan Harga, Pedagang Pasar Pramuka Kompak Tutup Kios
-
6 Rekomendasi Obat Totol Jerawat Paling Ampuh dan Terjangkau, Bisa Dibeli di Apotek
-
5 Rekomendasi Obat Jerawat Ampuh: Bisa Kempeskan dalam Semalam, Tak Khawatir Berbekas
-
Hati-Hati! Selain Pinkflash, Ini 23 Kosmetik Berbahaya yang Izinnya Dicabut BPOM
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
Terkini
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025