Suara.com - Kanker payudara menjadi jenis kanker yang masih menjadi masalah bagi dunia kesehatan di dunia. Dikatakan, setiap tahunnya terdapat sekitar 506.000 orang meninggal dunia akibat kanker payudara.
Di Indonesia sendiri, diperkirakan sekitar 65.000 kasus baru setiap tahunnya dengan penderita yang datang ke rumah sakit dalam keadaan stadium tiga dan empat. Tingginya angka ini, karena masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk memeriksa kondisi payudaranya sejak dini.
One Onco Leader, dr. Selvinna, M. Biomed mengatakan, masyarakat masih sangat rendah dalam melakukan pemeriksaan payudara. Padahal, itu dapat menjadi langkah untuk mengurangi kasus serta jumlah kematian penderita kanker payudara.
“Kesadaran masyarakat masih rendah orang mau melakukan deteksi dini itu banyak yang bilang takut sakit sama takut menerima hasilnya gitu,” ucap Dokter Selvinna di acara Breast Cancer Awareness Month 2022 “Its Time to RISE and Never Stop Hoping”, Minggu (30/10/2022).
Selain masyarakat masih takut untuk memeriksa dini, kurangnya fasilitas kesehatan di beberapa daerah juga menjadi pemicu angka kematian kanker payudara yang masih tinggi.
Sementara itu, Istri Menteri Kesehatan RI, Ida Rachmawati Budi Gunadi Sadikin mengaku, sangat menyayangkan banyak pasien yang memeriksa kondisi saat sudah berada di stadium lanjut. Padahal, menurutnya jika penderita melakukan pemeriksaan sejak dini dan pengobatan dari awal, itu memiliki peluang besar untuk sembuh.
“Dari pasien penderita kanker yang sebenarnya memeriksa ke rumah sakit sebetulnya sudah dalam keadaan stadium lanjut. Itu harus diwaspadai karena bila dia stadium lanjut, maka penyembuhannya susah. Padahal apabila kita melakukannya masih dini sebetulnya 90 persen bisa disembuhkan,” jelas Ida Rachmawati.
Untuk membantu mengurangi kasus di Indonesia, Ida menjelaskan, pihak pemerintah merencanakan 10.000 USG kanker payudara agar dapat dideteksi secara dini. Diharapkan, pemeriksaan dini ini dapat membantu kualitas hidup masyarakat ke depannya.
“Pemerintah sudah memfasilitasi masyarakat untuk periksa secara dini direncanakan 10.000 USG di puskesmas di Indonesia secara bertahap. Harapannya untuk wanita indonesia tidak akan kesulitan kembali memeriksakan dan dapat dideteksi secara dini agar kualitas hidup mereka akan lebih baik. kita dari pemerintah mau masyarakat sehat,” ujar Ida Rachmawati.
Baca Juga: Penyintas Kanker Punya Imunitas Rendah, Risiko Tertular Covid-19 Masih Tinggi
Kemenkes juga bekerja sama dengan perusahaan PT Kalbe Farma Tbk membuat program Breast Cancer Awareness bertema “Its Time to RISE and Never Stop Hoping”. Presiden Komisaris PT Kalbe Farma Tbk, Irawati Setiady mengatakan, program tersebut diharapkan dapat memberikan edukasi dan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pemeriksaan dini kanker payudara.
“Kami berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam memberikan edukasi terkini serta meningkatkan awareness seputar kanker payudara,” pungkas Irawati Setiady.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis