Suara.com - Beberapa obat parasetamol sirup untuk anak telah diizinkan kembali digunakan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) karena dipastikan tidak tercemar zat kimia etilen glikol. Meski begitu, bila orang tua masih ragu berikan obat sirup kepada anak, paracetamol dalam bentuk puyer bisa jadi pilihan.
Tetapi, orang tua jangan coba buat racikan obat puyer sendiri. Ahli Farmasi Universitas Gadjah Mada prof. Zullies Ikawati, Apt., menjelaskan bahwa dosis obat puyer parasetamol untuk anak berbeda-beda, tergantung berat badan.
Prof. Zullies mengingatkan, sebaiknya tidak memotong dan menggerus sendiri obat parasetamol tablet 500mg untuk anak. Sebab, rentan dosis yang diberikan tidak tepat.
"Memang paracetamol adalah obat bebas terbatas, jadi emak-emak boleh membeli dengan resep. Tetapi saya sarankan untuk membeli di apotek dan nanti bisa minta tolong dibikinkan kesediaan dalam bentuk puyer. Kemudian minta untuk setiap puyer berisi 100mg," jelas prof Zullies dikutip dari videonya di Instagram, Selasa (8/11/2022).
Takaran 100mg biasanya menjadi dosis umum bagi anak-anak. Meski begitu, prof Zullies menambahkan bahwa dosis tiap anak bisa berbeda-beda karena harus disesuaikan dengan berat badan, bukan usia.
"Kadang-kadang kalau umur tidak selalu persis. Ada anak yang umurnya sama, tapi berat badannya berbeda. Jadi kita lebih tepat kalau menggunakan berat badan, untuk paracetamol dosisnya 10 sampai 15 lmg per kilogram berat badaa. Artinya ketika anaknya berat 10 kilo, maka berarti bisa menggunakan sekali minum 100 sampai 150mg," jelasnya.
Anak yang sudah memiliki berat badam di atas 30kg, biasanya sudah boleh menggunakan dosis obat dewasa sebesar 500mg.
Obat puyer dengan dosis tersebut boleh diulang hingga 4 sampai 5 kali dalam sehari, tergantung dengan kondisi demam anak. Prof Zullies menyampaikan bahwa batas maksimal dosis parasetamol untuk anak sebesar 1000mg per hari. Sementara untuk dewasa bisa sampai 4 gram per hari.
Apabila demam sudah turun dan kondisinya membaik, tidak perlu lagi diberikan parasetamol.
Baca Juga: Dinilai Lalai Awasi Obat-obatan, BPOM dan Kemendag bakal Diinvestigasi Polisi
Guru besar UGM itu menyarankan, saat membeli parasetamol tablet untuk anak, sebaiknya beri tahu berat badan anak kepada apoteker. Nantinya, petugas akan membuat obat puyer sesuai dosis yang tepat untuk kebutuhan anak.
"Apotek pasti sudah pintar membuat puyer dalam bentuk sediaan. Dan biasanya dalam bentuk puyer sudah ada tambahan sedikit rasa misalnya pemanis untuk menghilangkan rasa pahit. Jadi kalau bapak, ibu geprek sendiri, saya khawatir dosisnya nggak tepat. Itu juga tidak mudah, jadi mungkin lebih baik dimintakan ke apotek untuk dibikinkan puyer," sarannya.
Memang bisa jadi ada tambahan biaya untuk jasa membuat obat puyer tersebut. Tapi, menurut prof Zullies, hal tersebut lebih baik dilakukan.
"Kalau ada tambahan untuk membuat puyer itu tentu hal yang logis, itu lebih aman," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
Terkini
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar