Suara.com - Presiden Joko Widodo mulai wacana larangan penjualan rokok batangan karena punya dampak buruk, termasuk bagi kesehatan. Apa saja bahaya rokok batangan?
Jangan mengabaikan lantaran cuma sebatang, rokok itu tetap berbahaya mau berapapun jumlah yang dihisap penggunanya. Bahkan hanya 1 batang rokok bisa memicu 4 jenis kanker dan berbagai penyakit lainnya.
Sebagaimana yang telah diketahui bersama, bahwa merokok itu berbahaya. Sudah ada banyak penelitian yang mengungkap efek buruk rokok. Bahkan yang terbaru, sebuah penelitian mengungkap bahwa rokok bisa memicu risiko penyakit kardiovaskuler, yaitu jantung koroner dan stroke.
Bagaimana dengan bahaya rokok batangan?
Ada beberapa kondisi yang terjadi pada tubuh Anda ketika merokok, meskipun hanya satu kali. Walaupun Anda merasa rileks pada saat merokok, nyatanya tekanan darah serta detak jantung akan meningkat dan aliran darah ke pembuluh darah kapiler berkurang. Selain itu, karbon monoksida yang ada pada darah juga akan meningkat dan sehingga kadar oksigen justru berkurang.
Sementara itu, rambut halus pada saluran pernapasan akan rusak karena bahan kimia pada asap rokok dan otot-otot kecil di saluran pernapasan akan terus berkontraksi. Dan sistem imun (kekebalan tubuh) melemah dan menunjukkan perubahan.
Bahaya Rokok Batangan
Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh British Medical Journal menegaskan bahwa perokok yang menghisap satu batang rokok setiap hari memiliki risiko terserang penyakit kardiovaskuler yang setara dengan perokok yang menghisap setengah bungkus rokok per hari.
Para peneliti juga menegaskan bahwa perokok yang menghabiskan satu sampai lima batang rokok per hari memiliki risiko penyakit kardiovaskuler yang lebih tinggi dari yang diperkirakan.
Baca Juga: Larangan Rokok Ketengan Mulai Kapan Diberlakukan? Ini Aturan Lengkap dari Jokowi
Kemudian, banyak yang bertanya berapa batas aman merokok? American Cancer Society menyebutkan bahwa orang yang merokok sedikitnya satu batang dalam sehari selama hidupnya masih memiliki risiko kematian dini lebih besar daripada mereka yang tidak pernah merokok sama sekali. Penelitian yang disebutkan dalam situs tersebut juga menyatakan bahwa tidak ada batas aman merokok yang aman.
Situs Harvard Medical School mempublikasikan sebuah studi yang melakukan evaluasi terhadap 800 penelitian mengenai kebiasaan merokok, di mana dari berbagai studi tersebut tersebut, para peneliti mendapatkan sebuah kesimpulan yang cukup mencengangkan. Yaitu merokok ringan dan menengah hampir sama berbahayanya dengan merokok berat.
Inilah risiko kesehatan yang menghantui para perokok ringan dan sedang yang wajib dipahami:
- Penyakit arteri koroner (merokok kurang dari 10 batang per hari): risikonya naik hingga 2,7 kali.
- Aneurisma aorta (merokok kurang dari 10 batang per hari): risikonya naik hingga 2,3 kali.
- Kanker paru-paru (merokok 1 hingga 4 batang per hari): risikonya naik hingga 2,8 kali.
- Kanker esofagus (merokok 1 hingga 14 batang per hari): risikonya naik hingga 4,3 kali.
- Katarak (merokok kurang dari 10 batang per hari): risikonya naik hingga 1,8 kali.
- Kanker lambung (merokok 1 hingga 4 batang per hari): risikonya naik hingga 2,4 kali.
- Kanker pankreas (merokok kurang dari 10 barang per hari): risikonya naik hingga 1,8 kali.
Bahkan, bagi mereka yang hanya sesekali merokok, death rate atau tingkat kematiannya lebih tinggi 1,6 kali jika dibandingkan dengan mereka yang tidak merokok sama sekali.
Setelah mengetahui bahaya rokok batangan, apakah Anda masih mau melanjutkan kebiasaan merokok?
Kontributor : Rishna Maulina Pratama
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis