Suara.com - Masalah gizi di Indonesia harus jadi perhatian generasi muda, apalagi data menunjukan angka stunting Indonesia di 2021 mencapai 24,4 dari total seluruh balita. Inilah sebabnya gizi ibu hamil harus jadi perhatian sejak dini.
Dokter Spesialis Gizi Klinik dr. Diana Felicia Suganda, M.Kes, Sp.GK mengatakan kebiasaan gaya hidup dan pola makan seimbang di keluarga jadi kunci mencegah stunting, khususnya pada ibu dan anak.
“Stunting merupakan salah satu permasalahan terbesar bagi perkembangan generasi muda Indonesia. Orang tua, khususnya ibu memiliki peran besar karena dapat menentukan keseimbangan gizi dan kesehatan anak dan diri sendiri sedari remaja," ungkap dr. Diana berdasarkan rilis Royco, yang diterima suara.com, Kamis (12/1/2023).
Berikut ini tips mencegah stunting di keluarga Indonesia menurut dr. Diana yang bisa diterapkan:
1. Pola Makan Ibu Sama dengan Pola Makan Anak
Penelitian Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa 16,8% remaja, termasuk remaja perempuan, berusia 13-18 tahun memiliki tubuh kurus dan sangat kurus yang disebabkan oleh kurang makan dan asupan gizi.
Untuk membantu menanam pola makan sehat di dalam rumah tangga, orangtua memiliki peran penting dalam menjaga kebiasaan pola makan sehat dengan konsumsi makanan berserat, memakan sayur dan buah dan minum air putih.
2. Gizi Tidak Seimbang Membahayakan Janin
Sangat penting bagi ibu hamil untuk menerapkan prinsip gizi seimbang dengan memenuhi asupan energi dan protein, asam lemak dan asam folat, serat, zat besi, serta vitamin dan mineral.
Baca Juga: Tekan Angka Stunting, Ganjar Serukan Gong Ceting
Dengan memperhatikan asupan gizi ibu hamil dan keluarga, asupan gizi anak juga akan lebih baik dan diturunkan kepada buah hati sejak dini.
3. Pola Asih Dimulai 1000 Hari Pertama Kehidupan
Untuk mencapai perbaikan gizi anak di seluruh Indonesia, perlu diperhatikan masa kritis perkembangan anak, salah satunya adalah dalam 1000 hari pertama kehidupannya (HPK), yang dimulai dari 270 hari masa kehamilan sampai dengan anak berusia 2 tahun atau 730 hari.
4. Konsultasi ke Dokter Gizi
Pada masa kritis 1000 HPK, anak yang mengalami stunting lebih awal yaitu sebelum usia enam bulan, akan mengalami stunting lebih berat menjelang usia dua tahun.
Jika tidak ditangani, maka kondisi stunting di anak usia lima tahun akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan usia dini berlanjut pada masa remaja serta mempengaruhi potensi kesuksesan di masa mendatang.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif