Suara.com - Polio merupakan salah satu penyakit serius yang mengancam anak-anak, khususnya di bawah usia lima tahun. Sebagai orang tua, salah satu cara mencegah polio pada anak adalah memberi vaksin lengkap sebagaimana yang tertulis pada laman Kemenkes RI.
Cara Mencegah Polio pada Anak dengan Vaksin
Saat ini, tersedia dua jenis vaksin polio yang secara efektif dapat mencegah penularan virus penyebab poliomyelitis ini. Pertama, vaksin polio tidak aktif atau inactivated poliovirus (IPV), sementara yang kedua adalah vaksin polio oral (OPV).
IPV dapat diberikan sejak bayi berusia dua bulan dan berlanjut sampai anak Anda berusia 4–6 tahun. Vaksin dibuat dari virus polio yang sudah dinonaktifkan sehingga efektif dan aman untuk mencegah penyakit ini.
Sementara itu, OPV berasal dari virus yang dilemahkan. Harganya cenderung lebih murah tetapi tetap memberikan perlindungan yang baik. Dalam kasus yang sangat jarang, OVP dapat kembali menjadi virus polio aktif sehingga membahayakan.
Meski diberikan pada anak-anak, orang dewasa yang merasa belum mendapat vaksin polio juga dapat menerima rangkaian vaksinasi.
Umumnya, pemberian vaksin polio pada orang dewasa dilakukan sebanyak tiga kali. Jarak vaksin pertama dan kedua IPV diberikan selama 4–8 minggu. Sementara dosis ketiga akan diberikan setelah 6–12 bulan vaksin kedua.
Cara Mencegah Polio pada Anak selain Vaksin
Vaksin memang menjadi cara terbaik untuk mencegah polio. Namun, Anda bisa menambahkan perlindungan dengan beberapa cara berikut.
Baca Juga: Ketahui Bahaya Kepala Bayi Terbentur Lantai, Jangan Diremehkan!
1. Hindari beli makanan di tempat yang kurang bersih
Virus polio dapat ditularkan melalui makanan atau minuman yang telah terkontaminasi. Oleh karena itu, pastikan bahwa Anda memilih makanan, khususnya anak-anak di tempat yang bersih.
2. Cuci tangan teratur
Meski terkesan sederhana, nyatanya cuci tangan menjadi salah satu cara efektif mencegah polio. Ajarkan anak Anda untuk mencuci tangan dengan sabun setelah dari kamar mandi atau dari luar, sebelum, dan sesudah makan.
Selain itu, jangan lupa untuk selalu membawa tisu basah atau hand sanitizer setiap sedang beraktivitas di luar.
3. Jaga etika saat bersin atau batuk
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis