Suara.com - Stunting masih menjadi salah satu masalah kesehatan serius di Indonesia. Bahkan untuk peluang kesembuhannya pun terbilang kecil yakni hanya 20 persen.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, melalui unggahan akun TikTok BKKBN Jawa Tengah menuturkan bahwa stunting bisa disembuhkan atau dipulihkan menjadi normal tetapi peluangnya kecil sekitar 20 persen saja.
“Kalau udah stunting mesti ke rumah sakit. Ternyata kalau dirawat yang sembuh cuma dua puluh persen. Jadi udah telat, ini seperti kanker sudah stadium empat,” ujarnya, seperti dikutip pada Selasa (18/4/2023).
Menkes Budi Gunadi meminta kalau sebaiknya proses penyembuhan sebelum terjadinya stunting. Lantaran ada beberapa tahapan menuju stunting karena masing-masing ada intervensinya.
Pencegahan sebelum anak didiagnosis stunting sebenarnya tidak sulit. Cara mudahnya saat anak ditimbang bulanan dan tidak mengalami kenaikan berat badan sebagaimana mestinya (tumbuh kembang), segera dibawa ke puskesmas.
Berat badan yang tidak naik pada anak disebut sebagai weight faltering. Artinya berat badan stagnan atau naik tapi di bawah rata-rata. Kondisi ini merupakan sebagian kecil dari stunting. Sehingga jika langsung mendapatkan penanganan, disampaikan Menkes Budi, sekitar 90 persen gejala stunting bisa sembuh.
“Dia (anak) ternyata berat badan dan tinggi badannya kurang itu perlu dikasih makanan tambahan,” tambahnya.
Pemberian makanan pada anak yang mengalami weight faltering juga tidak sembarang, tapi masih mudah untuk dilakukan para orangtua di rumah. Yakni dengan tidak menambahkan porsi karbohidrat melainkan protein hewani, misalnya telur, ikan atau daging ayam.
“Bukan karbohidrat, bukan sayur, bukan protein nabati, harus dikasih protein hewani. Kalau ditunggu sampai stunting, hanya 20 persen yang bisa sembuh anak kita bodoh.”
Baca Juga: Sri Mulyani Heran Anggaran Pagar Puskesmas Masuk Budget Stunting: Kita Mungkin Ketawa
Budi Gunadi pun menegaskan agar para orangtua jangan sampai harus menunggu anak mendapat diagnosis stunting, baru dilakukan proses pengobatan. Sebab peluang kesembuhannya yang rendah.
Orang tua diminta untuk lebih peka terhadap tumbuh kembang anak. Apabila tidak sesuai dengan yang seharusnya, segera lakukan pemeriksaan agar anak mendapatkan gizi tambahan. Kemungkinan sembuh dari stunting pun lebih besar.
Berdasarkan data dari laman Sehat Negeriku Kementerian Kesehatan RI, prevelensi stunting di Indonesia pada tahun 2022 sebesar 21,6 persen. Data tersebut mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yakni 24,4 persen.
Sementara prevelensi stunting menurut WHO harus di bawah angka 20 persen. Sehingga Presiden Joko Widodo dan Menkes Budi Gunadi berharap agar di tahun 2024, angka stunting di Indonesia bisa turun hingga 14 persen.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara