Suara.com - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan pandemi Covid-19 di seluruh dunia berakhir dan statusnya sebagai kegawat daruratan global dicabut.
Pernyataan ini disampaikan Tedros setelah melakukan 15 kali pertemuan dengan Komite Darurat Covid-19, yang omemberikan rekomendasi untuk mengeluarkan pernyataan bahwa status kegawat daruratan global Covid-19 disudahi.
"I have accepted that advice. With great hope I declare COVID-19 over as a global health emergency. (Saya menerima saran itu. Dengan harapan besar saya menyatakan status Covid-19 sebagai darurat kesehatan global telah berakhir)," ujar Tedros melalui cuitannya di Twitter dikutip suara.com, Jumat (5/5/2023).
Seperti diketahui 3 tahun sudah dunia dinyatakan sebagai pandemi Covid-19 oleh WHO sejak 2 Maret 2020. Saat itu juga seluruh negara harus memberikan perhatian khusus terhadap virus SARS CoV 2 penyebab sakit Covid-19.
Menurut situs Worldometers per 5 Mei 2023, tercatat sudah ada 687,6 juta kasus Covid-19 di seluruh dunia. Dari total kasus tersebut, 6,8 juta orang meregang nyawa akibat infeksi virus yang menyerang saluran napas atas itu.
Perjuangan berbagai negara untuk keluar dari pandemi memang tidak mudah, mulai dari isu konspirasi global, hoax, ditemukannya vaksin Covid-19 yang terbukti efektif, hingga kewajiban vaksin booster agar masyarakat memiliki imunitas cukup untuk melindungi dari mutasi virus.
Selain itu, mutasi virus Covid-19 juga cukup meresahkan. Setelah varian alpha pertama kali ditemukan, berikutnya virus bermutasi menjadi varian delta yang cukup mengemparkan karena menular dengan cepat dan memicu gejala lebih berat hingga kematian.
Sementara itu di Indonesia, meski terjadi peningkatan Covid-19 belakangan ini, namun gejala yang ditimbulkan tidaklah berat dan masyarakat bisa pulih lebih cepat berkat vaksinasi Covid-19 dan antibodi yang sudah dimiliki.
Di Indonesia juga Kementerian Kesehatan (Kemenkes) masih menggencarkan vaksinasi Covid-19 gratis, dan yang terkini memperbanyak sentra vaksin booster kedua tersedia gratis untuk semua masyarakat.
Baca Juga: Survei: Perempuan Indonesia Makin Sadar Pentingnya Kesehatan, Tapi Masih Malas Lakukan Skrining
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!