Suara.com - Pembahasan rokok herbal sedang hangat dibicarakan lantaran menjadi bisnis Ustaz Solmed hingga mampu membangun rumah miliaran. Disamping sisi ekonominya, rokok herbal memiliki dampak bagi tubuh orang yang mengkonsumsi. Apa saja bahaya rokok herbal?
Meski beberapa pihak sudah mengklaim bahwa rokok herbal aman, nyatanya di menurut ahli medis kesehatan, ada berbagai bahaya rokok herbal untuk tubuh manusia.
Hal tersebut tentu menimbulkan keprihatinan. Pasalnya, dengan klaim amannya tersebut, cukup banyak orang yang merasa tidak bersalah karena mengonsumsinya, tidak terkecuali anak-anak.
Bahaya rokok herbal
Melansir dari laman National Cancer Institute, rokok herbal adalah jenis rokok yang tidak dibuat dengan tembakau dan tidak mengandung nikotin. Sebagai gantinya, rokok ini dibuat dengan racikan rempah, bunga, dan berbagai bahan alami lainnya.
Namun, ternyata penggantian bahan tersebut tidak membuat rokok herbal membawa manfaat.
Meski tidak membuat kecanduan karena tidak mengandung bahan tersebut, rokok herbal tetap bisa menimbulkan berbagai bahaya seperti berikut.
1. Bersifat toksik
Tanaman yang digunakan untuk membuat rokok herbal dikhawatirkan mengandung berbagai senyawa kimia, seperti glikosida sianogenik.
Baca Juga: Ustaz Solmed Ngaku Tak Bangun Bisnis Rokok Herbal dari Nol, Ini Sosok Penting yang Merintisnya
Jika dibakar, senyawa tersebut bisa menghasilkan hidrogen sianida yang dapat menimbulkan masalah pada sistem saraf pusat sehingga menyebabkan lemah otot, sakit kepala, hingga muntah-muntah.
2. Alergi
Damiana merupakan salah satu jenis tumbuhan yang kerap dipakai untuk membuat rokok herbal. Namun ternyata, jenis tumbuhan ini berisiko menimbulkan alergi untk mereka yang sensitif terhadap hasil bakaran atau asapnya.
Pada kondisi yang cukup serius, alergi bisa menyebabkan kesulitan bernapas, pembengkakan di wajah dan mulut, hingga penurunan tekanan darah secara tiba-tiba.
3. Gangguan pernapasan
Rokok herbal yang dibakar dinilai tetap menghasilkan karbon monoksida yang jika terhirup bisa menimbulkan berbagai masalah pernapasan. Pasalnya, karbon monoksida akan merusak dinding saluran pernapasan dan pembuluh darah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda