Suara.com - Banyak masyarakat belum tahu cara mengatasi baby blues, yang bisa membahayakan kondisi ibu maupun bayi baru lahir. Tak main-main angka baby blues di Indonesia menurut data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dialami 57 persen baru melahirkan, dan masuk kategori tertinggi se-Asia.
Psikolog Klinis Eka Hospital BSD, Reynitta Poerwito, Bach.Of Psych., M.Psi mengatakan baby blues umumnya muncul di minggu pertama setelah melahirkan dan bisa berlanjut hingga 14 hari yang ditandai dengan perubahan emosi ibu secara drastis.
"Keadaan emosi naik dan turun secara cepat, mudah lupa dan merasa sedih merupakan salah satu gejala dari baby blues. Bukan gangguan mental atau kejiwaan, namun baby blues berbeda dengan postpartum depression yang tingkat keparahannya lebih tinggi," ujar Reynitta melalui rilis yang diterima suara.com, Kamis (10/2/2024).
Baby blues adalah tingkat terendah dari postpartum depression atau depresi pasca melahirkan, yang ditandai dengan mood swing.
Biasanya ibu merasa kebingungan dalam menerima perubahan yang terjadi pada diri atau kehidupannya, sehingga kesulitan mengolah perasaan yang muncul seperti kebahagiaan, kebingungan, ketakutan, kekhawatiran dan sebagainya.
Salah satu tanda ibu baby blues yang mudah dikenali yaitu menangis tanpa sebab yang jelas, sensitif terhadap lingkungan, insomnia, emosi tidak stabil, sedih dan cemas berlebih, merasa tidak berdaya, kelelahan serta sulit konsentrasi.
Nah, berikut ini 5 cara menangani baby blues pada ibu baru melahirkan yang bisa dilakukan suami dan orang sekitar:
1. Jangan khawatir berlebihan
Biasanya berawal dari ketidaktahuan seseorang mengenai penyakit atau kondisi yang sedang dialami. Dari pada panik dan khawatir berlebihan, sebaiknya pelajari mood swing melalui informasi dari berbagai media dan berkonsultasi pada dokter.
Baca Juga: Begini Seragam Ibu Persit yang Harus Dipakai Ayu Ting Ting Bila Resmi Jadi Istri Muhammad Fardana
"Dengan demikian ibu hamil menjadi lebih mengerti tentang apa yang sedang dihadapinya," kata Reynitta.
2. Lakukan kegiatan menyenangkan
Ibu baru melahirkan bisa meluangkan waktu untuk menekuni kembali hobi lama seperti melukis, menulis, membaca novel, berjalan-jalan, dan lain sebagainya untuk mengembalikan perasaan bahagia.
3. Olahraga agar lebih rileks
Olahraga dapat membantu menangani mood swing, lakukan kegiatan yang aman untuk masa kehamilan seperti senam hamil, yoga, renang, jalan pagi, stretching dan meditasi.
4. Biarkan ibu bicara
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
Terkini
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?