Suara.com - Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kanker masih merupakan salah satu penyebab kematian anak terbanyak di dunia. Jumlah penderita kanker anak yang terdata di Indonesia (Globocan 2020) sebanyak 11.156 kasus, dimana leukemia (kanker darah) merupakan kasus tersering yang menyerang anak, disusul oleh kanker mata (retinoblastoma), kanker kelenjar getah bening (limfoma), tumor otak, kanker tulang (osteosarkoma) dan neuroblastoma.
Dokter Spesialis Hematologi Onkologi Anak, dr. Ludi Dhyani Rahmartani, Sp.A(K) mengatakan, kanker anak saat ini belum dapat dideteksi dengan skrining. Oleh karenanya, penting bagi para orangtua dan tenaga medis untuk mengenal serta mewaspadai gejala kanker sejak dini pada anak karena diagnosis dan terapi sedini mungkin adalah kunci utama keberhasilan pengobatan.
“Peran orangtua sangat diperlukan dalam membiasakan pola hidup sehat sejak dini termasuk mengonsumsi makanan sehat dan bernutrisi. Termasuk dalam mendampingi anak yang sedang berjuang dalam pengobatan kanker, pemberian nutrisi yang tepat dan adekuat dapat membantu menurunkan morbiditas dan mortalitas,” ucap dr Ludi dalam acara Cancer Talk & Donasi Hero Supermarket untuk Yayasan Pita Kuning dalam Rangka Hari Kanker Anak Sedunia 2024 di Pondok Indah Mal, Kamis (29/2/2024).
Ia menjelaskan bahwa kanker bisa terjadi di semua usia, bahkan pada bayi yang baru lahir dan masih banyak yang tinggal di pelosok masih belum tahu apakah mereka terkena kanker atau tidak karena adanya kendala seperti akses sehingga belum terdata.
”Jadi yang belum terdata saja sudah 11ribu dan paling banyak itu adalah kelainan darah atau leukimia dimana 30 persen lebih dari data adalah pasien kanker darah,” ujar dr Ludi.
Ada beberapa gejala yang harus diwaspadi oleh orang tua terkait kanker darah, mulai dari wajah pucat hingga tiba-tiba lebam di kulit tanpa penyebab yang jelas.
“Pada Kanker darah yang terganggu sel darah, hemoglobinnya menurun sehingga akan jadi terlihat pucat. Karena anak-anak tidak bisa merasakan kekurangan darah, lama kelamaan dia akan lemas, pucat, lebam-lebam di kulit atau perdarahan di gusi atau mimisan,” jelas dr Ludi.
Ia menuturkan kanker anak itu hanya 5% dari seluruh penyakit kanker di dunia. ”Makanya kadang-kadang kita dilihat, tapi begitu ada semua jadi fokus pada anak tersebut yang kena kanker. Bukan hanya si anak yang sakit jadi semua jadi ikut sakit. Penyebab kanker pada orang dewasa banyak sekali jenis dan sudah bisa diketahui mulai dari kanker paru, serviks, payudara namun sayangnya kanker pada anak penyebabnya belum banyak diketahui. Hampir semua tidak tahu penyebabnya, jadi memang penyebabnya dari perubahan genetik dari anak itu, nah yang menyebabkan perubahan itu kita tidak tahu. Jadi memang kita tidak bisa mencegah tapi yang penting kita bisa mendeteksi sejak dini, kita tahu gejala-gejala awalnya, jangan sampai sudah terlambat sehingga sulit disembuhkan,” papar dr Ludi.
Sementara itu, dalam rangka memperingati Hari Kanker Anak Sedunia, PT Hero Supermarket Tbk melalui unit bisnis Hero Supermarket kembali berkolaborasi dengan Yayasan Pita Kuning Anak Indonesia (Pita Kuning) untuk mendukung kesejahteraan anak dengan kanker di Indonesia melalui dukungan berupa donasi materil.
Program kolaborasi bersama Pita Kuning ini merupakan bagian dari kampanye berkelanjutan Hero For Life dibidang kesehatan yaitu #HeroForWellness yang fokus untuk mendukung program kesehatan masyarakat Indonesia.
Direktur Hero Supermarket, Hendy mengatakan, dalam rangka memperingati hari kanker anak sedunia, Hero Supermarket bersinergi dengan Pita Kuning untuk mendukung peningkatan penanganan kanker pada anak.
Donasi materil disalurkan Hero Supermarket kepada Pita Kuning, sebuah yayasan filantropi yang fokus pada peningkatan kualitas hidup pasien anak dengan kanker dari keluarga prasejahtera di Indonesia. Pita Kuning memberikan pendampingan psikososial berkala, menyalurkan dana bantuan kebutuhan bulanan bagi anak dengan kanker, serta menyediakan akses konseling dan informasi atas kebutuhan perawatan paliatif bagi anak dengan kanker.
Ketua Yayasan Pita Kuning Anak Indonesia, Raka Pramudito menambahkan, seiring dengan bertambahnya kasus kanker anak di Indonesia yang semakin kompleks, peningkatan akses pelayanan dan perawatan untuk anak dengan kanker perlu dilakukan untuk meningkatkan angka kesembuhan dan mengurangi rasa sakit yang dialami oleh anak dengan kanker.
”Kolaborasi lintas sektor menjadi hal yang penting dilakukan, dalam hal ini kami sangat mengapresiasi kepedulian Hero Supermarket yang senantiasa mendukung program kami. Melalui kolaborasi ini, semangat kepedulian dan kebersamaan diharapkan dapat semakin mendorong upaya kami dalam meningkatkan kualitas hidup anak-anak dengan kanker,” imbuhnya.
Berita Terkait
-
Update Kasus Bullying yang Libatkan Anak Vincent Rompies, 4 Orang Jadi Tersangka, 8 ABH
-
4 Tersangka Kasus Bullying Geng Tai Sudah Ditetapkan Polisi, Apa Status Anak Artis yang Terlibat?
-
Status Anak Vincent Rompies ABH di Kasus Perundungan Sekolah Binus, Apa Beda dengan Tersangka?
-
5 Cara Sederhana Pantau Tumbuh Kembang Anak Berjalan Normal, Jangan Tunggu Sampai Kurang Gizi
-
Sambil Pantau Jumlah Suara Pemilu 2024, Anies Pilih Senang-senang Dulu Bareng Anak Kecil
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
Terkini
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis
-
72% Sikat Gigi Dua Kali Sehari, Kok Gigi Orang Indonesia Masih Bermasalah? Ini Kata Dokter!
-
Padel Court Pertama Hadir di Dalam Mal, Bawa Olahraga Jadi Makin Fun!
-
Nyaris Setengah Anak Indonesia Kekurangan Air Minum: Dampaknya ke Fokus dan Belajar