Suara.com - Nyeri punggung adalah salah satu masalah kesehatan yang umum terjadi. Penyebabnya pun cukup beragam menurut Consultant Orthopaedic Spine Surgeon dari ALTY Hospital Kuala Lumpur Dr. Lee Chee Kean, mulai dari otot, syaraf hingga gangguan serius pada tulang belakang.
Untuk membedakannya, kata Dr. Lee, Anda bisa meninjau rasa sakitnya terlebih dahulu. Bila terjadi masalah pada otot, nyeri punggung biasanya akan mereda dalam 1 atau 2 hari.
Namun, jika pegal-pegal hingga nyeri punggu terjadi berkepanjangan dan bahkan terjadi secara berulang, serta semakin hari makin terasa semakin parah, Dr. Lee menyarankan untuk segera melakukan konsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Sebab terkadang gangguan serius pada tulang belakang memerlukan intervensi medis melalui operasi. Ada beberapa kondisi yang dapat menyebabkan gangguan tulang belakang yang parah, yang memerlukan intervensi bedah kata Dr. Lee.
Beberapa di antaranya termasuk, Hernia nukleus pulposus (HNP). Kondisi ini juga dikenal sebagai saraf terjepit. Ini terjadi ketika inti pulposus dari cakram intervertebralis (bantalan tulang punggung) menonjol keluar dari tempatnya dan menekan saraf spinal.
"Saraf kejepit berbeda dari nyeri punggung biasa saja. Asal puncak sakit datang dari saraf bagian punggung, biasanya terasa di sepanjang punggung sampai ke pinggul bergantung pada saraf kiri atau kanan, yang akan terasa di sepanjang kaki," kata dia.
Gejala bisa berupa nyeri punggung, kelemahan otot, kebas, kesemutan hingga kehilangan kontrol motorik. Biasanya keluhannya akan lebih berat saat seseorang berjalan atau berdiri terlalu lama.
Selain itu, skoliosis yang parah juga memerlukan operasi. Gangguan ini ditandai oleh kelengkungan abnormal tulang belakang. Operasi dilakukan untuk memberhentikan kelengkungan pada tulang belakang, mengoreksinya dam mencegah komplikasi seperti nyeri kronis dan masalah pernapasan.
Lainnya adalah spinal stenosis, kondisi yang terjadi ketika saluran tulang belakang menyempit, menekan saraf spinal dan menghasilkan gejala seperti nyeri, kelemahan, dan kesulitan berjalan.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Anemia Aplastik dan Gejalanya: Penyakit yang Diderita Babe Cabita
Ada sejumlah pemeriksaan yang diperlukan untuk sebelum dokter memutuskan untuk menjalani operasi tulang belakang. Ini diperlukan untuk memastikan kebutuhan yang tepat dan mengevaluasi risiko terkait.
Salah satunya adalah Magnetic resonance imaging (MRI) yang dipakai untuk mendapatkan gambaran yang detail tentang struktur tulang belakang, saraf, dan jaringan lunak. Hal ini membantu dalam diagnosis kondisi seperti HNP atau stenosis spinal.
Menurut Dr. Lee, proses operasi tulang belakang biasanya memakan waktu sekitar satu jam, tergantung keparahan kasusnya.
"Kalau itu kasusnya susah, kita akan ada tim, jadi bisa berbagi opini dari konsultan tulang belakang," jelasnya.
Meskipun operasi tulang belakang sering kali merupakan solusi yang efektif untuk mengatasi gangguan serius, tetapi operasi ini, seperti halnya operasi lainnya, memiliki risiko.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental