Suara.com - Memiliki penyakit lambung yang sulit disembuhkan bisa menyebabkan kualitas hidup menurun. Jika ini terjadi pada Anda, mungkin sudah saatnya melakukan pengobatan ke dokter jiwa atau psikiater. Loh, kok bukannya ke dokter penyakit dalam?
dr. Andri, SpKJ, FAPM, menjelaskan jika penyakit lambung dan kejiwaan memiliki keterkaitan. Sebab sudah lama dokter penyakit dalam memberikan resep obat racikan yang di dalamnya mengandung obat anti cemas.
Namun seiring berkembangnya ilmu kedokteran, hubungan antara penyakit lambung dengan kejiwaan semakin terlihat. Contoh nyatanya, seseorang akan lebih mungkin mengalami sembelit dan sakit perut saat sedang merasa stres atau berada dalam tekanan mental yang kuat.
"Kenapa bisa demikian? Karena ini berhubungan dengan dopamin dan serotonin di sistem saraf pusat, dan juga gerakan-gerakan lambung atau peristaltik itu sendiri. Jadi baiknya teman-teman bisa segera berkonsultasi kalau punya penyakit lambung enggak baik-baik, tapi pemeriksaan lambungnya semua mengatakan normal," terang dr Andri, dikutip dari Youtube pribadinya.
dr. Andri juga menyoroti penelitian Prof. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, seorang pakar lambung yang telah memperkuat hubungan antara lambung dan sistem saraf pusat. Menurutnya, pemahaman ini semakin meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan mental dan lambung.
Penyakit lambung yang dipicu oleh faktor kejiwaan disebut sebagai psikosomatik. Hal ini menunjukkan keterkaitan antara faktor psikologis dan fisik dalam memengaruhi kesehatan seseorang. Oleh karena itu, kondisi psikologis seperti stres atau kecemasan dapat mempengaruhi kondisi fisik seseorang, dan sebaliknya.
dr. Andri juga menggarisbawahi bahwa hubungan antara kejiwaan dan penyakit lambung semakin diperbincangkan. Ada beberapa kasus di mana kecemasan terhadap kondisi lambung justru membuat penanganan menjadi lebih sulit.
"Kalau kita lihat banyak diantara pasien-pasien ini malah sebenarnya kekhawatiran terhadap kondisi lambungnya ini menjadi sangat dominan ya. Dan itulah yang membuat problem-problem kecemasan akhirnya memperparah kondisi lambungnya menjadi makin kurang baik," tuturnya lagi.
5 Langkah Mengatasi Stres
Sebagai reaksi normal terhadap perubahan lingkungan, stres seringkali dirasakan oleh setiap individu. Namun, ketika stres menjadi terlalu berat dan mengganggu kesehatan serta aktivitas, penting untuk segera mencari bantuan medis.
Mengutip laman Kementerian Kesehatan, Berikut adalah 5 tips sederhana untuk meredakan stres:
- Tetap menjaga gaya hidup sehat dengan rutin berolahraga, makan makanan bergizi, dan tidur yang cukup.
- Lakukan kegiatan yang sesuai dengan minat dan kemampuan Anda.
- Tingkatkan ibadah sesuai dengan keyakinan agama masing-masing.
- Fokuslah pada hal-hal yang positif dan menyenangkan.
- Bicarakan perasaan dan keluhan Anda kepada orang yang dipercaya.
Dengan menerapkan tips-tips ini, diharapkan dapat mengurangi ketidaknyamanan saat mengalami stres. Jangan ragu untuk mencari bantuan dari tenaga kesehatan jika stres berkepanjangan dan mengganggu aktivitas sehari-hari, untuk mencegah berbagai penyakit yang mungkin timbul akibat stres.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis