Suara.com - Apoteker dr. apt. Lusy Noviani, MM mengatakan penting untuk masyarakat tahu cara membuang obat kedaluwarsa yang tepat. Ini karena jika salah-salah bisa merusak lingkungan hingga menyakiti orang lain, bahkan hingga menularkan penyakit.
Menurut dr. Lusy, Indonesia sudah memiliki aturan membuang obat yang benar, khususnya obat keras seperti antibiotik hingga kemoterapi yang bila langsung dibuang ke saluran air bisa menganggu perkembangbiakan makhluk di air dan ekosistem di sekitar.
"Bentuk sediaan cair tapi berbahaya seperti sediaan kemoterapi atau sediaan antibiotik itu kita tidak bisa langsung ke saluran air, karena itu akan menganggu mikrobiota yang normal di sana," ujar dr. Lusy dalam acara Indonesian Pharmacy Expo and Conference (IPEC) 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Sabtu (25/5/2024).
Adapun cara membuat antibiotik dan obat kemoterapi apabila jumlahnya sedikit, maka bisa dilakukan dengan air yang lebih banyak lebih dulu sebelum akhirnya disiram, tujuannya agar konsentrasi atau bahan kimia tidak tinggi sehingga efeknya tidak berbahaya.
"Tapi untuk sediaan kemoterapi dan lain-lain, kalau memang ada sisa sebaiknya dikembalikan ke layanan kesehatan, karena kita punya alat yang namanya insenerator untuk membuang obat-obatan berbahaya," jelas dr. Lusy.
Namun obat-obatan dalam bentuk suntik seperti insulin yang dipakai di rumah, dr. Lusy menyarankan tidak bisa dibuang bersama sampah lain, tetapi harus diserahkan kepada fasilitas kesehatan terdekat agar mereka bisa membuang atau mengolah sampah medis itu sesuai dengan cara yang tepat.
"Kalau ketusuk orang kasihan cari makan dari itu terus akhirnya ketusuk," paparnya.
Lalu ada juga obat padat seperti kapsul atau tablet yang umumnya sudah kedaluwarsa tetapi secara secara kasta bentuk dan kualitasnya seolah masih bagus. Jika asal membuat obat jenis ini, maka dikhawatirkan akan disalahgunakan oknum tidak bertanggungjawab.
"Jadi obat tablet atau kapsul iangan langsung dibuang ke tong sampah, tapi buang etiket labelnya (label obatnya), gerus (dihancurkan hingga halus kemudian kalau itu bukan antibiotik itu bisa langsung ditimbun," jelas dr. Lusy.
Baca Juga: Ria Ricis Pernah Belikan Obat Kuat Untuk Teuku Ryan, Benarkah Ampuh Tingkatkan Gairah Lelaki?
"Jangan dibuang sembarangan karena mereka (oknum) memanfaatkan obat ini (dijual lagi) apalagi kalau ada labelnya, padahal bahaya kan. Secara penampilan obat kedaluwarsa tidak rusak, bisa jadi dia terlihat masih bagus, itu jangan sampai (disalahgunakan)," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Cara Simpan Obat Sirup yang Sudah Dibuka, Jangan Lihat Tanggal Expired di Kemasan!
-
Bisa Tingkatkan Sistem Imun, Ini Kandungan Imunomodulator Berbahan Ekstrak Daun Meniran yang Bermanfaat bagi Kesehatan
-
Suka Palak Toko Obat di Jakarta Timur, Begini Tampang Polisi Abal-abal Berpangkat 'Aiptu' saat Berseragam
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 7 Sunscreen Mengandung Niacinamide untuk Mengurangi Flek Hitam, Semua di Bawah Rp60 Ribu
Pilihan
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
-
Trik Rahasia Belanja Kosmetik di 11.11, Biar Tetap Hemat dan Tetap Glowing
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
Terkini
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara
-
Jangan Abaikan! SADANIS: Kunci Selamatkan Diri dari Kanker Payudara yang Sering Terlewat
-
Langkah Krusial Buat Semua Perempuan, Gerakan Nasional Deteksi Dini Kanker Payudara Diluncurkan
-
Dukung Ibu Bekerja, Layanan Pengasuhan Modern Hadir dengan Sentuhan Teknologi