Suara.com - Pengidap tekanan darah tinggi tidak perlu lagi minum obat jika tidak ada gejala dan olahraga cukup. Mitos atau fakta? Yuk cari tahu kebenarannya berikut ini.
Menanggapi hal ini, Profesor Zubairi Djoerban, SpPD, menjelaskan pengidap tekanan darah tinggi tetap perlu minum obat hipertensi meski tidak bergejala, masih kuat olahraga , tidur cukup, dan bisa bekerja seperti biasa.
"Begini, darah tinggi itu kalau kelamaan akan membuat pembuluh darah kaku dan menyebabkan trombosis. Kalau di kepala namanya stroke, kalau di dada bisa serangan jantung, dan jika di pinggang maka bisa menyebabkan ginjalnya terganggu," tutur Prof Zubairi, dalam cuitannya di media sosial.
Prof Zubairi menjelaskan hipertensi yang dibiarkan tanpa pengobatan dapat menyebabkan kerusakan serius pada tubuh. Ketika tekanan darah terus-menerus tinggi, pembuluh darah bisa menjadi kaku dan akhirnya menyebabkan trombosis atau pembekuan darah. Kondisi ini dapat menimbulkan komplikasi serius di berbagai bagian tubuh, di antaranya stroke, serangan jantung, dan kerusakan ginjal.
"Jadi mengobati darah tinggi itu untuk mencegah komplikasi agar tidak strok, tidak serangan jantung, dan agar tidak merusak ginjal. Tolong itu diingat," terangnya,
Menghentikan pengobatan hipertensi tidak boleh dilakukan tanpa persetujuan dokter. Hampir semua penderita hipertensi tidak disarankan untuk berhenti minum obat secara tiba-tiba karena risiko komplikasi. Namun, dokter mungkin akan menyesuaikan dosis atau mengurangi jumlah obat sesuai dengan kondisi pasien.
"Kalau mau menghentikan obat darah tinggi, harus atas persetujuan dokter, karena hampir semua orang darah tinggi tidak boleh menghentikan pengobatan. Namun boleh mengurangi obatnya. Nanti dokter yang akan mengurangi dosis atau mengurangi kombinasi obat-obatannya," jelasnya lagi.
Terakhir Prof Zubairi menjelaskan minum obat hipertensi bukan hanya untuk menurunkan angka tekanan darah, tetapi untuk mencegah risiko komplikasi serius seperti stroke, serangan jantung, dan kerusakan ginjal.
"Jadi sekali lagi, intinya minum obat darah tinggi itu untuk mencegah strok, jantung, dan juga komplikasi di ginjal maupun di organ tubuh kita yang lain. Demikian," tutupnya.
Baca Juga: Berani Tampil Mengagumkan dalam Buku 'Obat Minder' Karya Alam Bachtiar
Kesimpulan: Mitos
Pengidap hipertensi perlu tetap minum obat tekanan darah tinggi, terus mengikuti anjuran dokter dan tidak menghentikan pengobatan tanpa konsultasi medis. Mengelola hipertensi dengan baik adalah langkah kunci untuk menjaga kesehatan jangka panjang.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci
-
Gaya Bermain Neymar Jr Jadi Inspirasi Sepatu Bola Generasi Baru
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan