Suara.com - Banyak orang yang merasa diet ketat itu melelahkan dan tidak berkelanjutan. Kabar baiknya, kamu bisa menurunkan berat badan tanpa harus menyiksa diri dengan diet ekstrem. Kuncinya adalah mengubah gaya hidup secara bertahap dan konsisten.
Diet ketat seringkali membuat tubuh kekurangan nutrisi penting dan memicu rasa lapar yang berlebihan.
Akibatnya, metabolisme tubuh melambat dan berat badan justru sulit turun. Selain itu, diet ketat juga bisa memicu gangguan makan dan stres.
Cara Menurunkan Berat Badan Tanpa Diet Ketat :
Atur Pola Makan Sehat:
Jangan lewatkan sarapan dan makanlah dalam porsi kecil tapi sering.Perbanyak serat: Konsumsi buah, sayuran, dan biji-bijian untuk membuat perut kenyang lebih lama. Dengan memilih karbohidrat kompleks: Pilih nasi merah, roti gandum, dan oatmeal daripada nasi putih dan roti putih.
Selain itu anda bisa mengurangi konsumsi makanan cepat saji, makanan kemasan, dan minuman manis dan jangan makan berlebihan, meskipun makanan yang kamu konsumsi sehat.
Tingkatkan Aktivitas Fisik:
Lakukan olahraga yang kamu nikmati, seperti berjalan kaki, bersepeda, atau berenang. Atau yang lebih mudah seperti naik tangga, berjalan kaki ke tempat kerja, atau melakukan pekerjaan rumah tangga bisa membakar kalori.
Baca Juga: Industri Hingga Pedagang Protes Makanan-Minuman Manis Kena Cukai
Kemudian cari aktivitas fisik yang menyenangkan: Dengan begitu, kamu akan lebih termotivasi untuk melakukannya secara rutin.
Cukupi Istirahat:
Kurang tidur dapat mengganggu hormon yang mengatur nafsu makan dan metabolisme. Selain itu juga perlu mengelola stres, karena stres dapat memicu makan berlebihan. Cari cara untuk mengelola stres, seperti meditasi atau yoga.
Minum Air Putih yang Cukup:
Air putih membantu membuang racun dalam tubuh dan meningkatkan metabolisme. Kenyang lebih lama: Minum air putih sebelum makan dapat membantu mengurangi porsi makan.
Konsumsi Makanan Tinggi Protein:
Meningkatkan metabolisme: Protein membantu membangun otot dan meningkatkan metabolisme tubuh. Kenyang lebih lama: Makanan tinggi protein membuat kita merasa kenyang lebih lama.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Lihat Permainan Rizky Ridho, Bintang Arsenal Jurrien Timber: Dia Bagus!
- Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
- Jadwal Big 4 Tim ASEAN di Oktober, Timnas Indonesia Beda Sendiri
Pilihan
-
Dokter Tifa Kena Malu, Kepala SMPN 1 Solo Ungkap Fakta Ijazah Gibran
-
Penyebab Rupiah Loyo Hingga ke Level Rp 16.700 per USD
-
Kapan Timnas Indonesia OTW ke Arab Saudi? Catat Jadwalnya
-
Danantara Buka Kartu, Calon Direktur Keuangan Garuda dari Singapore Airlines?
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
Terkini
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis
-
72% Sikat Gigi Dua Kali Sehari, Kok Gigi Orang Indonesia Masih Bermasalah? Ini Kata Dokter!