Suara.com - Aneurisma otak adalah kondisi serius yang terjadi akibat pelebaran atau penonjolan pembuluh darah di otak, yang berisiko tinggi mengalami ruptur atau pecah.
Dr. Beny Rilianto, dokter saraf dari RSPON Mahar Mahardjono menjelaskan bahwa kondisi ini bisa diibaratkan seperti balon yang semakin membesar.
"Seiring waktu, balon ini bisa mencapai batas tertentu dan berpotensi pecah," ujar dr. Beny pada Kamis (5/9/2024).
Aneurisma otak berpotensi menyebabkan perdarahan subarachnoid, sebuah bentuk stroke yang ditandai dengan sakit kepala hebat dan penurunan kesadaran.
Faktor risiko aneurisma otak meliputi genetika, hipertensi, konsumsi alkohol, merokok, dan sindrom tertentu seperti sindrom Ehlers-Danlos. Wanita memiliki risiko lebih tinggi mengalami aneurisma otak dibandingkan pria, dengan rasio sekitar dua banding satu.
Penting untuk mengidentifikasi dan menangani aneurisma otak karena dapat menimbulkan komplikasi berbahaya. Ada dua jenis aneurisma utama: pecah (ruptur) dan tidak pecah (non-ruptur).
Aneurisma yang pecah dapat menyebabkan perdarahan subarachnoid, sering ditandai dengan sakit kepala hebat dan gangguan kesadaran, serta memerlukan penanganan medis segera.
Sekitar 85 persen kasus perdarahan subarachnoid disebabkan oleh aneurisma yang pecah. Sementara itu, aneurisma yang tidak pecah umumnya tidak menimbulkan gejala, sehingga beberapa orang mungkin tidak menyadari keberadaannya.
"Namun, aneurisma di area tertentu bisa menimbulkan gejala, seperti gangguan pada gerakan bola mata," katanya.
Deteksi awal aneurisma otak seringkali dilakukan melalui pencitraan medis seperti neuroimaging, yang membantu dokter dalam menentukan langkah penanganan lebih lanjut. Mengingat risiko dan dampak yang dapat ditimbulkan, kesadaran dan kewaspadaan terhadap aneurisma otak sangat penting untuk menjaga kesehatan. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Apa Itu Aneurisma Otak? Kondisi yang Dialami Dokter Azmi Fadhlih Sebelum Meninggal Dunia
-
Cegah Kematian Mendadak, Ahli Bedah Saraf Ikuti Pelatihan Pembedahan Clipping Untuk Atasi Aneurisma Otak
-
Wanita Lebih Berisiko Derita Aneurisma Otak Seperti Emilia Clarke, Dampaknya Bisa Fatal!
-
Mengenal Gejala Aneurisma Otak yang Pernah Diderita Emilia Clarke, Salah Satunya Leher Kaku
-
Emilia Clarke Takjub Dirinya Masih Bisa Bicara Setelah Derita Aneurisma Otak 2 Kali
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
Terkini
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan