Suara.com - Penyakit jantung, yang sering disebut sebagai “Silent Killer,” merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Serangan jantung sering kali terjadi tanpa gejala, membuat banyak orang terkejut ketika sudah terlambat. Hal ini menegaskan betapa pentingnya kesadaran untuk melakukan pencegahan dan deteksi dini terhadap potensi gangguan pada jantung.
Menjaga kesehatan jantung tidak hanya tentang mengobati setelah gejala muncul, tetapi juga tentang melakukan langkah-langkah proaktif untuk mencegah serangan jantung dan komplikasi serius lainnya. Deteksi dini menjadi kunci untuk menghindari perkembangan penyakit jantung koroner dan kondisi kardiovaskular lainnya.
dr. Yudistira Panji Santosa, Sp.PD-KKV, (M.Kes), Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Konsultan Kardiovaskular (Intervensi) di Bethsaida Hospital menjelaskan ada dua metode utama yang dapat digunakan untuk mendeteksi risiko penyakit jantung adalah CT Scan Jantung dan Kateterisasi Jantung. Kedua prosedur ini membantu memberikan gambaran jelas mengenai kondisi jantung dan pembuluh darah, sehingga langkah pencegahan dapat diambil sebelum penyakit berkembang lebih parah.
A. CT Scan Jantung
CT Scan Jantung merupakan metode non-invasif yang memanfaatkan teknologi tomografi terkomputerisasi untuk memindai jantung dan pembuluh darah. Dengan kemampuan menghasilkan gambar resolusi tinggi, pemeriksaan ini dapat mendeteksi penyempitan arteri koroner atau penumpukan plak sebelum muncul gejala.
Teknologi ini menjadi alat penting dalam pencegahan karena dapat mendeteksi risiko penyakit jantung secara cepat dan akurat tanpa perlu prosedur yang rumit.
"CT Scan Jantung adalah pilihan yang sangat baik untuk pasien yang membutuhkan evaluasi jantung secara cepat dan tidak invasif. Dengan teknologi ini, kami dapat mendeteksi masalah jantung lebih awal dan menentukan langkah penanganan yang tepat," tambah dr. Yudistira, dalam keterangannya ditulis Selasa (11/9/2024).
B. Kateterisasi Jantung
Kateterisasi jantung, di sisi lain, adalah prosedur invasif yang memberikan gambaran lebih mendalam tentang kondisi pembuluh darah koroner dan tekanan dalam jantung. Meskipun lebih invasif, prosedur ini memberikan informasi langsung yang sangat berguna untuk menentukan langkah intervensi jika diperlukan. Jika ditemukan penyumbatan pada pembuluh darah, dokter bisa segera melakukan tindakan seperti pemasangan stent untuk membuka penyumbatan tersebut.
Baca Juga: Ini Dampak Penggunaan Ponsel Secara Berlebihan
C. Langkah Pencegahan Penyakit Jantung
Selain pemeriksaan kesehatan rutin, ada beberapa langkah pencegahan penting yang dapat diambil untuk menjaga kesehatan jantung:
- Pola Makan Sehat: Kurangi konsumsi makanan tinggi lemak jenuh, gula, dan garam. Gantilah dengan makanan tinggi serat seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian utuh.
- Aktivitas Fisik Teratur: Rutin berolahraga setidaknya 30 menit sehari dapat membantu menjaga tekanan darah dan kadar kolesterol tetap normal. Jalan kaki, bersepeda, atau berenang adalah pilihan yang baik untuk kesehatan jantung.
- Hindari Merokok: Merokok merupakan salah satu faktor risiko utama penyakit jantung. Menghindari rokok dan paparan asap rokok dapat secara signifikan mengurangi risiko serangan jantung.
- Kelola Stres: Stres yang berkepanjangan dapat berdampak buruk pada kesehatan jantung. Teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau aktivitas hobi bisa membantu mengurangi stres.
- Pantau Tekanan Darah dan Kolesterol: Tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi adalah faktor risiko besar untuk penyakit jantung. Rutin memeriksakan tekanan darah dan kadar kolesterol membantu Anda mengambil tindakan pencegahan yang lebih tepat waktu.
- Kontrol Berat Badan: Obesitas dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Menjaga berat badan ideal melalui pola makan sehat dan olahraga adalah cara efektif untuk melindungi jantung.
- Periksa Riwayat Keluarga: Jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan penyakit jantung, sangat penting untuk melakukan pemeriksaan jantung secara rutin, meski tidak ada gejala yang dirasakan.
- Hindari Konsumsi Alkohol Berlebihan: Minum alkohol dalam jumlah berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah dan menyebabkan kerusakan pada otot jantung.
D. Konsultasi dan Pemeriksaan Rutin
Jika Anda mengalami gejala seperti nyeri dada, sesak napas, detak jantung tidak teratur, pingsan, atau kelelahan berlebihan, jangan ragu untuk segera memeriksakan diri. Gejala-gejala ini bisa menjadi tanda awal dari masalah jantung yang serius, dan penanganan cepat dapat mencegah komplikasi yang lebih parah.
Pemeriksaan jantung secara rutin, baik melalui CT Scan Jantung maupun Kateterisasi Jantung, dapat membantu mendeteksi risiko penyakit jantung sejak dini. Dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat dan dukungan teknologi medis modern, Anda bisa mengurangi risiko serangan jantung dan menjaga kesehatan jantung lebih optimal.
"Kami selalu memastikan bahwa setiap pasien menerima pendekatan yang paling sesuai dengan kondisi medisnya. Di Heart & Vascular Center Bethsaida Hospital, kami berkomitmen untuk menyediakan teknologi terkini dalam bidang pemeriksaan dan penanganan jantung, serta memberikan pelayanan terbaik bagi setiap pasien." ungkap Direktur Bethsaida Hospital, dr. Pitono.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan