Suara.com - Para ahli imunologi mengungkap bahwa terdapat perbedaan signifikan dalam sistem kekebalan tubuh antara pria dan wanita. Penelitian menunjukkan bahwa pria lebih rentan terhadap penyakit dibandingkan wanita, salah satunya disebabkan oleh perbedaan cara sistem kekebalan tubuh itu berfungsi.
Peneliti utama di Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, Dr. Matthew Memoli mengatakan, pria cenderung mengambil lebih sedikit tindakan pencegahan, seperti mengenakan masker atau mencuci tangan, sehingga meningkatkan risiko terkena penyakit.
"Pria juga lebih sering terlibat dalam perilaku tidak sehat, seperti merokok atau minum alkohol, serta enggan mencari perawatan medis, yang semuanya dapat memperburuk kondisi kesehatan mereka saat sakit," ujar Memoli, di Channel News Asia, dikutip dari Antara, Selasa (24/9/2024).
Sementara itu, wanita cenderung memiliki sistem kekebalan yang lebih responsif. Profesor Sabra Klein dari Universitas Johns Hopkins menjelaskan bahwa sel imun wanita lebih cepat mendeteksi ancaman asing, seperti virus atau bakteri.
“Wanita sering kali menghasilkan lebih banyak protein inflamasi atau sitokin, yang membantu melawan infeksi lebih cepat,” ungkap Klein.
Selain itu, pria lebih rentan terhadap penyakit karena hormon seks juga memainkan peran penting dalam kekebalan tubuh. Testosteron pada pria terbukti melemahkan fungsi kekebalan tubuh, sementara estrogen pada wanita justru dapat meningkatkan produksi antibodi, meskipun estrogen juga dapat menekan respons peradangan.
Faktor genetika juga menjadi penjelasan penting mengapa pria lebih rentan terhadap penyakit. Beberapa gen yang terlibat dalam sistem kekebalan tubuh berada pada kromosom X, dan wanita memiliki dua kromosom X sementara pria hanya memiliki satu. Ini memberi wanita keunggulan dalam melawan infeksi.
Namun, para ahli juga memperingatkan bahwa respons imun yang terlalu kuat dapat menimbulkan dampak buruk.
“Sistem kekebalan yang terlalu aktif justru dapat merugikan tubuh,” kata Dr. Memoli.
Kondisi ini sering menyebabkan gejala yang berlangsung lebih lama, seperti yang terlihat pada sindrom pasca infeksi atau COVID-19 berkepanjangan.
Meski wanita memiliki sistem kekebalan yang lebih kuat, penelitian menunjukkan bahwa mereka cenderung melaporkan gejala lebih parah saat terinfeksi penyakit pernapasan ringan. Dalam sebuah studi, wanita yang terinfeksi virus influenza mengalami gejala yang lebih buruk dibandingkan pria.
“Meskipun sistem kekebalan wanita lebih responsif, hal ini justru meningkatkan risiko mereka mengalami gejala yang lebih berat dan berisiko lebih tinggi terkena komplikasi jangka panjang,” tambah Klein.
Temuan ini menekankan pentingnya pemahaman terhadap perbedaan imunitas antara pria dan wanita, serta pentingnya langkah pencegahan dan perawatan yang tepat bagi kedua kelompok tersebut.
Berita Terkait
-
Penggusuran Digital: Saat Kelompok Rentan Hilang dari Narasi Publik
-
Bukan Cuma soal Lingkungan! Disabilitas dan Buruh Desak Negara Hadir di RUU Keadilan Iklim
-
Kabar Gembira Jakarta! Bansos KLJ, KPDJ, KAJ Cair, Cek Apakah Anda Termasuk Penerima
-
ADHD Pangkas Harapan Hidup Pria dan Wanita hingga 11 Tahun, Ini Faktanya
-
Kementerian PU Tingkatkan Upaya Pelayanan Publik Ramah Kelompok Rentan
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Garuda Muda Bidik 3 Poin Perdana
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
Terkini
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara
-
Jangan Abaikan! SADANIS: Kunci Selamatkan Diri dari Kanker Payudara yang Sering Terlewat