Suara.com - Terapi preventif dan regeneratif melalui stem cell atau sel punca kini semakin berkembang dan diminati oleh banyak masyarakat di Indonesia.
Terapi yang didapatkan dari tali pusat bayi yang baru lahir ini bahkan disebut-sebut dapat digunakan untuk membantu menyembuhkan puluhan penyakit.
Dengan berbagai manfaat tersebut, PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) mendukung pemerintah dalam mengembangkan inovasi di bidang fasilitas produksi stem cell dan bioteknologi.
Agar pelayanan kesehatan ini berkembang dan tepat sasaran melayani masyarakat, Kalbe bersinergi dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melalui kunjungan ke Kalbe Business Innovation Center dan PT Kalbio Global Medika di Cikarang.
Di mana kini, fasilitas produksi stem cell Kalbe sendiri telah mendapatkan sertifikasi CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik) dari BPOM, terkait sarana pengolahan stem cell milik anak usaha Kalbe, PT Bifarma Adiluhung, atau biasa disebut Regenic di tahun 2014.
Sarana pengolahan stem cell ini menjadi sarana pengolahan stem cell pertama yang mendapatkan sertifikasi CPOB. Peran BPOM juga cukup besar termasuk saat pemindahan site pengolahan sel punca dari site Pulomas ke lokasi di Kalbe Business Innovation Center tahun 2021 dilakukan.
Di tahun yang sama, perusahaan farmasi ini juga mendapatkan Persetujuan Penilaian Obat Pengembangan Baru UCMSC & Secretome.
Selain itu, Kepala BPOM, Taruna Ikrar juga melakukan fasilitas produksi yang berfokus pada inovasi produk obat biologi, yaitu Kalbio Global Medika. Fasilitas produksi yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo tahun 2018 ini juga telah mendapatkan sertifikasi CPOB oleh BPOM.
“Fasilitas produksi ini merupakan salah satu dari sekitar 20 fasiitas produksi atau pabrik yang kami miliki. Kalbe sendiri memiliki empat lini usaha, yaitu lini usaha obat resep atau pharmaceutical, lini usaha produk nutrisi, lini usaha produk kesehatan dan yang keempat lini usaha distribusi, logistik dan alat kesehatan," tutur Direktur PT Kalbe Farma Tbk, Sie Djohan.
Baca Juga: Kepala BPOM Ungkap Penyebab Harga Obat Di Indonesia Lebih Mahal, Ternyata Karena Ini
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
- 5 Motor Jadul Bermesin Awet, Harga Murah Mulai 1 Jutaan: Super Irit Bensin, Idola Penggemar Retro
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal