Suara.com - Asupan vitamin D selama kehamilan memiliki manfaat jangka panjang pada kesehatan tulang anak. Fakta ini diungkapkan oleh studi yang dipublikasikan di The American Journal of Clinical Nutrition.
Hasil penelitian ini mengungkapkan anak-anak yang lahir dari ibu yang mengonsumsi suplemen vitamin D saat hamil memiliki kepadatan mineral tulang yang lebih baik pada usia tujuh tahun.
Peneliti utama studi ini, Rebecca Moon mengatakan, manfaat suplementasi vitamin D selama kehamilan tidak hanya dirasakan selama bayi tumbuh tetapi juga berlanjut hingga masa kanak-kanak.
"Temuan kami menunjukkan bahwa suplementasi vitamin D saat kehamilan penting untuk kesehatan tulang jangka panjang anak," katanya, dikutip dari Antara, Jumat (8/11/2024).
Penelitian ini merupakan bagian dari studi MAVIDOS yang dimulai pada 2009. Studi ini melibatkan lebih dari 1.000 perempuan hamil di Inggris dan bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh suplemen vitamin D terhadap kepadatan tulang anak.
Dalam uji coba ini, perempuan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok yang menerima tambahan 1.000 IU vitamin D setiap hari dan kelompok yang menerima plasebo.
Hasil studi menunjukkan bahwa pada usia empat tahun, anak-anak dari ibu yang mengonsumsi suplemen vitamin D selama kehamilan memiliki massa tulang yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak-anak yang ibunya mengonsumsi plasebo.
Pada tahap akhir penelitian, para peneliti memeriksa kembali kondisi tulang anak pada usia enam hingga tujuh tahun dan menemukan bahwa manfaat vitamin D prenatal terus terlihat.
Para peneliti mengungkapkan bahwa asupan vitamin D selama kehamilan bisa menjadi strategi kesehatan masyarakat untuk mencegah penyakit tulang di kemudian hari, seperti osteoporosis.
Mereka juga merekomendasikan penelitian lanjutan untuk mengetahui apakah efek baik ini dapat bertahan hingga anak tumbuh dewasa.
Penelitian ini juga menyebutkan bahwa dosis harian 4.000 IU vitamin D3 aman bagi ibu hamil dan cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh selama kehamilan. Namun, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum merekomendasikan suplemen vitamin D sebagai standar perawatan prenatal, mengingat masih perlunya penelitian lebih lanjut terkait dampak dan keamanannya bagi ibu dan bayi. (antara)
Berita Terkait
-
Rahasia Tulang Kuat Sejak Dini, Cegah Osteoporosis di Masa Tua dengan Optimalkan Pertumbuhan!
-
7 Tanda Kekurangan Vitamin D, Termasuk Rambut Rontok?
-
Vitamin D Bisa Turunkan Tekanan Darah pada Lansia Obesitas, Ini Penjelasan Peneliti
-
Bahaya Kekurangan Vitamin D, Perparah Gejala Menopause hingga Ganggu Reproduksi?
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- Baru 2 Bulan Nikah, Clara Shinta Menyerah Pertahankan Rumah Tangga
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital
-
Rahasia Tulang Kuat Sejak Dini, Cegah Osteoporosis di Masa Tua dengan Optimalkan Pertumbuhan!
-
Terobosan Baru! MLPT Gandeng Tsinghua Bentuk Program AI untuk Kesehatan Global
-
Ubah Waktu Ngemil Jadi "Mesin" Pembangun Ikatan Anak dan Orang Tua Yuk!
-
Kasus Kanker Paru Meningkat, Dunia Medis Indonesia Didorong Adopsi Teknologi Baru
-
Osteoartritis Mengintai, Gaya Hidup Modern Bikin Sendi Cepat Renta: Bagaimana Solusinya?