Suara.com - Kanker merupakan salah satu penyakit yang paling ditakuti di dunia, karena penyebarannya yang cepat dan tingkat kematian yang tinggi.
Meskipun berbagai metode pengobatan seperti kemoterapi, radiasi, dan operasi sudah ada, inovasi terus dilakukan untuk mencari cara yang lebih efektif dan minim efek samping.
Salah satu metode pengobatan terbaru yang sedang dikembangkan adalah terapi gen. Terapi gen menawarkan harapan baru dengan mengubah DNA sel kanker atau meningkatkan kemampuan sistem kekebalan tubuh dalam mengenali dan menghancurkan sel kanker.
Terapi gen bertujuan untuk mengubah gen di dalam sel tubuh, terutama yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan sel kanker. Teknologi ini bisa menghambat pertumbuhan sel kanker atau bahkan menghancurkannya secara langsung dengan memodifikasi gen yang salah di dalam tubuh.
Tidak hanya itu, terapi gen juga berfokus pada penguatan sistem kekebalan tubuh agar lebih efektif dalam melawan kanker. Proses ini dapat dilakukan dengan mengedit gen yang berperan dalam pertumbuhan kanker atau memperkenalkan gen baru yang dapat membantu tubuh mengenali dan menghancurkan sel kanker dengan lebih efisien.
Menurut Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Bengkayang, terapi gen merupakan salah satu inovasi penting dalam dunia medis.
Dalam situs mereka, pafibengkayang.org, dijelaskan bahwa terapi gen memberikan harapan baru bagi pasien kanker yang sebelumnya memiliki opsi pengobatan terbatas. Terapi ini bekerja dengan mengedit DNA di dalam tubuh untuk memperlambat pertumbuhan sel kanker, atau meningkatkan kemampuan sistem kekebalan tubuh untuk mengenali dan membunuh sel kanker secara alami.
Salah satu cara terapi gen bekerja adalah dengan memperbaiki gen yang bermutasi dan menyebabkan kanker. Dalam kasus kanker, sering kali terdapat mutasi gen yang membuat sel-sel tubuh tumbuh dan membelah secara tidak terkendali.
Terapi gen bertujuan untuk memperbaiki atau mengganti gen yang rusak tersebut dengan gen yang normal. Dengan cara ini, pertumbuhan sel kanker bisa dihentikan atau setidaknya diperlambat. Selain itu, terapi gen juga dapat memperkenalkan gen baru yang memproduksi protein yang bisa menghancurkan sel kanker atau mempersulit mereka untuk bertahan hidup di dalam tubuh.
Baca Juga: Banyak yang Berbahaya, Ini Ciri- ciri Skincare Yang Mengandung Merkuri
Selain pengubahan langsung pada sel kanker, terapi gen juga dapat memodifikasi sel-sel sistem kekebalan tubuh agar lebih efektif dalam menyerang kanker. Ini dilakukan dengan memodifikasi gen yang ada di dalam sel-sel imun, seperti sel T, sehingga mereka lebih mudah mengenali sel kanker sebagai ancaman dan menyerangnya.
Pendekatan ini telah menunjukkan hasil yang sangat menjanjikan dalam pengobatan beberapa jenis kanker, seperti leukemia dan limfoma.
Meskipun terapi gen memberikan harapan besar, tantangan tetap ada. Proses pengeditan gen yang presisi sangatlah rumit dan membutuhkan teknologi yang canggih.
Selain itu, pengobatan ini harus diuji lebih lanjut untuk memastikan keamanannya, karena risiko efek samping dan perubahan yang tidak diinginkan dalam DNA selalu ada. Namun, dengan perkembangan teknologi yang pesat, terapi gen diperkirakan akan menjadi salah satu metode pengobatan kanker yang efektif di masa depan.
Secara keseluruhan, terapi gen memberikan harapan baru bagi dunia medis dalam menghadapi kanker. Dengan pendekatan yang memodifikasi gen dan memperkuat sistem kekebalan tubuh, terapi ini berpotensi menjadi salah satu terobosan terbesar dalam pengobatan kanker modern.
Meski masih dalam tahap pengembangan dan pengujian lebih lanjut, hasil awal dari terapi gen sangatlah menjanjikan.
Berita Terkait
-
Komunitas GERKATIN DIY: Perjuangan Inklusi dan Kesehatan Mental Teman Tuli
-
Berobat di Luar Negeri? Kini Tak Perlu! Telerobotik Hadirkan Operasi Canggih di Indonesia
-
Ulasan Buku It Didn't Start With You: Mengeksplorasi Trauma Lintas Generasi
-
Sejarah dan Makna di Balik Logo Peringatan Hari Kesehatan Nasional
-
30 Link Twibbon Hari Kesehatan Nasional 2024, Download Gratis Tema Gerak Bersama, Sehat Bersama!
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Inovasi Bedah Robotik Pertama di Indonesia: Angkat Kanker Payudara Tanpa Hilangkan Bentuk Alami
-
Riset Ungkap Rahasia Bahagia: Bergerak 15 Menit Setiap Hari Bikin Mental Lebih Sehat
-
Mengembalikan Filosofi Pilates sebagai Olahraga yang Menyatukan Gerak, Napas, dan Ketenangan
-
Perawatan Mata Modern di Tengah Maraknya Gangguan Penglihatan
-
Terungkap! Ini Rahasia Otak Tetap Prima, Meski di Usia Lanjut
-
Biar Anak Tumbuh Sehat dan Kuat, Imunisasi Dasar Jangan Terlewat
-
Susu Kambing Etawanesia Bisa Cegah Asam Urat, Ini Kata dr Adrian di Podcast Raditya Dika
-
Toko Roti Online Bohong Soal 'Gluten Free'? Ahli Gizi: Bisa Ancam Nyawa!
-
9.351 Orang Dilatih untuk Selamatkan Nyawa Pasien Jantung, Pecahkan Rekor MURI
-
Edukasi PHBS: Langkah Kecil di Sekolah, Dampak Besar untuk Kesehatan Anak