Suara.com - Osteoporosis, penyakit diam-diam atau silent disease dan dapat dicegah ini, terus mengancam jutaan penduduk Indonesia. Data menunjukkan bahwa 2 dari 5 penduduk Indonesia berisiko terkena osteoporosis, dan sekitar 63% lansia mengalami penurunan aktivitas akibat penyakit ini.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan RI, dr Siti Nadia Tarmizi, M.Epid menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam upaya pengendalian osteoporosis.
Ia menyampaikan apresiasi terhadap kontribusi berbagai pihak dalam edukasi dan penanganan osteoporosis di Indonesia.
“Kementerian Kesehatan RI mengapresiasi kolaborasi strategis dari berbagai institusi untuk mengedukasi dan menangani osteoporosis. Kolaborasi ini sangat penting untuk membantu menurunkan angka prevalensi osteoporosis,” ujar dr. Siti Nadia.
Ia mengungkapkan, data Kemenkes RI menunjukkan prevalensi osteoporosis di Indonesia sebesar 23% pada perempuan berusia 50–70 tahun, dan meningkat menjadi 53% pada perempuan di atas 70 tahun.Ia menekankan bahwa osteoporosis sering kali tidak terdeteksi hingga terjadi kerusakan tulang, yang membutuhkan perawatan jangka panjang dan memberikan beban ekonomi serta sosial bagi keluarga yang merawat.
“Osteoporosis sebenarnya bisa dicegah sejak dini melalui pola hidup sehat, nutrisi yang cukup, aktivitas fisik teratur, dan pemeriksaan rutin. Informasi ini harus menjadi perhatian semua pihak agar kita bisa bersama-sama menjaga kesehatan tulang masyarakat Indonesia,” tambahnya.
Ketua Umum Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (PEROSI), Dr. dr. Tirza Z. Tamin, Sp.KFR, M.S(K), FIPM(USG) mengatakan, sesuai data Kementerian Kesehatan RI, data prevalensi osteoporosis cukup tinggi. Oleh karena itu, PEROSI senantiasa fokus pada edukasi, diagnosis dan penatalaksanaan osteoporosis.
"Kali ini, peringatan Hari Osteoporosis Nasional 2024 kami adakan secara bersamaan di 5 kota dengan harapan, informasi mengenai pencegahan osteoporosis dapat tersebar ke masyarakat luas. Jalan kaki 10.000 langkah adalah aktivitas yang kami rekomendasikan untuk pencegahan osteoporosis. Jalan kaki sangat terkait dengan kepadatan tulang dan tingkat kehilangan massa tulang," jelasnya.
Sementara itu, Fonterra Brands Indonesia melalui Anlene™dan Perhimpunan Osteporosis Indonesia (PEROSI) mengadakan program edukatif Fun Walk Hari Osteoporosis Nasional 2024 secara serentak di Jakarta, Bali, Surabaya, Yogyakarta, Medan dan Malang pada 15 Desember 2024 dan bertujuan untuk mengajak masyarakat Indonesia terus aktif dan terbebas dari risiko osteoporosis saat sudah berusia lanjut.
Baca Juga: Diare Hingga Leptospirosis: 5 Penyakit Ini Mengancam Saat Banjir
Kegiatan ini juga untuk memperingati Hari Osteoporosis Nasional dan sejalan dengan tema global World Osteoporosis Day yaitu “Say No To Fragile Bones”. Anlene™juga akan melanjutkan inisiatif serupa di tahun 2025 dengan skala yang lebih besar.
Kegiatan yang dilakukan ini dilatarbelakangi fenomena meningkatnya populasi lansia di Indonesia. Di tahun 2020, ada sebanyak 28,5 juta orang lansia di Indonesia dan ini mewakili 10% dari total populasi Indonesia. Proporsi ini diprediksi terus bertambah hingga 20,5% di tahun 2050 (Statistics Indonesia 2022).
Tingginya angka populasi lansia harus diikut dengan upaya menjaga kesehatan. Masyarakat Indonesia harus mulai mempersiapkan diri sedini mungkin agar tetap aktif dan tidak memiliki keterbatasan mobilitas ketika berada di usia lanjut nanti.
Faktanya, banyak mereka yang berusia lanjut mengalami osteoporosis dan bahkan diperkirakan lebih dari 50% kejadian patah tulang panggul akibat osteoporis terjadi di Asia pada tahun 2050.
Program Fun Walk Hari Osteoporosis Nasional 2024 diikuti oleh ribuan peserta berbagai komunitas masyarakat, anggota PEROSI dan masyarakat umum.
Dalam kegiatan ini, Anlene™mengadakan pemeriksaan kepadatan tulang dengan bone scan, sedangkan PEROSI mengadakan edukasi osteoporosis dengan 4 tema yaitu: 1) Biasakan Menabung Kepadatan Tulang Sejak Dini, Tulang kuat Seluruh Tubuh, Cegah Patah Tulang Rapuh, 2) Deteksi Keropos Tulang Lebih dini dan Terapi yang Tepat Melindungi Masa Depan dari Hendaya, 3) Nutrisi Sehat, Tulang Kuat, 4) Gerak Aktif untuk Jaga Tulang Kuat dan Bebas Osteoporosis.
Berita Terkait
-
Diduga Malpraktik Bikin Pasien Tak Bisa Hamil, Dokter di Jakbar Dilaporkan ke Konsil Kesehatan
-
Tuai Polemik, DPR Imbau Kemenkes Libatkan Pemangku Kepentingan Dalam Susun Aturan Turunan PP Kesehatan
-
Burn Bright, Not Out: Strategi Mahasiswa Psikologi Hadapi Academic Burnout
-
Gelembung Gas Ajaib dan Menyehatkan Itu Bernama "Nanobubbles"
-
Hati-hati! Ini Penyebab Pembuluh Darah di Otak Pecah
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara
-
Jangan Abaikan! SADANIS: Kunci Selamatkan Diri dari Kanker Payudara yang Sering Terlewat