Suara.com - Kesehatan tiroid anak sangat dipengaruhi oleh pola makan yang mereka jalani. Fakta ini diungkapkan oleh Konsultan Pediatri dan Neonatologi di Motherhood Hospitals, Amit P. Ghawade.
Menurutnya, kelenjar tiroid yang terletak di leher berperan penting dalam berbagai fungsi tubuh, mulai dari metabolisme hingga pertumbuhan fisik.
Namun, ketidakseimbangan pada hormon yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid dapat terjadi akibat pola makan yang tidak sehat, dan ini bisa berdampak negatif pada kesehatan anak.
Dalam wawancara bersama HT Lifestyle, Dr. Amit menjelaskan bahwa gangguan tiroid pada anak dapat dibagi menjadi dua jenis utama: hipotiroidisme (tiroid kurang aktif) dan hipertiroidisme (tiroid terlalu aktif).
Gejalanya bisa berupa penurunan atau penambahan berat badan yang tiba-tiba, kelelahan, sembelit, hingga rambut menipis. Semua gejala tersebut bisa muncul akibat kekurangan nutrisi penting yang memengaruhi fungsi tiroid.
“Pola makan yang buruk dapat menyebabkan kekurangan yodium dan nutrisi lainnya yang sangat penting bagi produksi hormon tiroid,” kata Amit, dikutip dari Antara, Kamis (30/1/2025).
Kekurangan yodium misalnya, dapat menyebabkan hipotiroidisme, yang ditandai dengan kelelahan dan penurunan pertumbuhan anak. Ini sangat penting untuk diperhatikan oleh orang tua dalam memastikan anak mendapat asupan yang cukup.
Selain itu, Amit juga menyarankan agar orang tua menghindari pemberian makanan olahan yang tinggi lemak jenuh dan natrium. Makanan-makanan ini dapat menyebabkan peradangan dalam tubuh, yang akan mengganggu produksi hormon tiroid anak.
Mengonsumsi makanan sehat yang bergizi seimbang sangatlah penting untuk menjaga kesehatan kelenjar tiroid agar tetap berfungsi dengan baik.
Fluktuasi kadar gula darah juga turut memberikan dampak buruk terhadap keseimbangan hormon tiroid anak. Oleh karena itu, menanamkan kebiasaan makan teratur serta membatasi konsumsi makanan manis yang berlebihan sangat dianjurkan.
Kebiasaan makan sehat ini dapat membantu anak untuk memiliki metabolisme yang seimbang dan menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
Terkini
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak
-
Apoteker Kini Jadi Garda Terdepan dalam Perawatan Luka yang Aman dan Profesional
-
3 Skincare Pria Lokal Terbaik 2025: LEOLEO, LUCKYMEN dan ELVICTO Andalan Pria Modern
-
Dont Miss a Beat: Setiap Menit Berharga untuk Menyelamatkan Nyawa Pasien Aritmia dan Stroke
-
Jangan Tunggu Dewasa, Ajak Anak Pahami Aturan Lalu Lintas Sejak Sekarang!
-
Menjaga Kemurnian Air di Rumah, Kunci Hidup Sehat yang Sering Terlupa