Suara.com - Secara mendasar, setiap makhluk hidup memerlukan asupan nutrisi untuk bertahan hidup, tumbuh dan berkembang. Tapi bagaimana jika makanan yang seharusnya jadi sumber tenaga justru memicu terjadinya keracunan? Kira-kira kira berapa lama efek keracunan dapat hilang ketika terjadi?
Pertanyaan ini terkait dengan kejadian yang baru-baru ini muncul di Ponorogo. Dilaporkan terjadi keracunan massal hingga menewaskan satu orang. Polisi turun tangan untuk memeriksa sampel makanan dan minuman yang diduga menjadi penyebab utamanya.
Berapa Lama Efek Keracunan Makanan Hilang?
Banyak variabel yang harus dimasukkan ke dalam pertimbangan ketika akan melihat berapa lama efek dari keracunan makanan ini. Dilansir pada salah satu jawaban dr. Riska Larasati pada situs alodokter.com, umumnya keracunan makanan akan membaik dan sembuh dalam waktu 1 hingga 3 hari dengan catatan dilakukan pemberian pertolongan pertama pada keracunan makanan saat tandanya muncul.
Tanda-tanda awal keracunan cukup mudah dilihat, dan ketika tanda ini muncul Anda dapat segera memberikan pertolongan pertama yang dicantumkan pada bagian berikutnya. Tanda keracunan makanan antara lain adalah sebagai berikut:
- Mual dan muntah
- Diare
- Dehidrasi
- Nyeri di bagian kepala
- Nyeri dan kram bagian perut yang terasa antara 12 -72 jam setelah mengkonsumsi makanan, atau pada beberapa kejadian sesaat setelah konsumsi makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan
Untuk pertolongan pertama yang dapat diberikan cukup sederhana, mulai dari mencukupi cairan tubuh, hindari posisi berbaring jika gejala yang muncul mual dan muntah, konsumsi makanan yang tepat dan hentikan mengkonsumsi makanan pemicu gejala ini, konsumsi air jahe, dan istirahat yang cukup.
Jika Anda mengalami muntah berkelanjutan dan sulit mengkonsumsi makanan atau minuman, kemudian muntah disertai darah atau bahkan BAB berdarah, merasakan nyeri perut yang sangat intens, diare yang dirasakan tidak kunjung mereda setelah tiga hari, atau gejala neurologi, segera datangi dokter.
Kasus Keracunan Makanan di Ponorogo
Keracunan massal terjadi di Desa Bondrang, Kecamatan Sawoo, Ponorogo, Jawa Timur pada Kamis, 30 Januari 2025 lalu. Puluhan orang menjadi korban, dan diketahui satu orang meninggal dunia. Keracunan ini terjadi usia warga menyantap hidangan selamatan di rumah salah satu warga berupa sate dan gulai kambing.
Baca Juga: Ketahui Bahaya Serius Keracunan Makanan, Deddy Corbuzier Dinilai Sepelekan Kasus MBG
Korban meninggal dunia dilaporkan oleh media online bernama Miskun, berusia 60 tahun setelah mendapatkan perawatan intensif dari petugas medis. Pemilik rumah yang mengadakan acara selamatan sendiri mengaku bahwa makanan berasal dari katering, dan dirinya sekedar menyiapkan seekor kambing yang diserahkan pada pihak katering.
Itu tadi sekilas penjelasan mengenai berapa lama efek keracunan makanan dapat hilang, terkait dengan kasus keracunan puluhan orang yang terjadi di Ponorogo beberapa hari lalu. Semoga semua lekas dapat ditemukan penyebabnya, dan tidak lagi terulang di kemudian hari.
Kontributor : I Made Rendika Ardian
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
Terkini
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci
-
Gaya Bermain Neymar Jr Jadi Inspirasi Sepatu Bola Generasi Baru