Suara.com - Kanker menjadi salah satu penyakit serius yang dapat menyerang siapa saja, terutama orang dewasa. Ada sejumlah faktor risiko yang bisa meningkatkan kemungkinan seseorang terkena penyakit ini.
Menurut Dokter Poliklinik Perum LKBN ANTARA, Maria Ulfa, salah satu faktor utama yang dapat memicu kanker adalah konsumsi makanan yang tidak sehat.
“Makanan yang dibakar, makanan olahan, serta makanan yang mengandung bahan pengawet dapat menjadi pemicu munculnya kanker,” katanya, Rabu (12/2/2025).
Selain pola makan, gaya hidup yang tidak sehat juga dapat menjadi pemicu kanker. Kebiasaan merokok, mengonsumsi alkohol, kurangnya aktivitas fisik, serta infeksi virus seperti hepatitis B, hepatitis C, dan HPV dapat meningkatkan risiko terkena kanker.
Faktor lingkungan juga berperan dalam memicu kanker. Paparan zat kimia berbahaya seperti asbes, benzene, serta polusi udara dapat meningkatkan risiko berkembangnya penyakit ini. Selain itu, faktor genetik juga bisa menjadi penyebab seseorang lebih rentan terkena kanker.
“Jika dalam keluarga ada anggota seperti ayah, ibu, atau saudara kandung yang pernah mengalami kanker, maka kemungkinan besar seseorang juga memiliki risiko terkena penyakit ini,” jelasnya.
Dokter Maria mengatakan, kanker tidak hanya dipicu oleh satu faktor, melainkan kombinasi dari berbagai aspek seperti pola makan, gaya hidup, faktor keturunan, dan lingkungan. Oleh karena itu, penting untuk menerapkan pola hidup sehat guna mengurangi risiko terkena penyakit ini.
Sejumlah gejala yang perlu diwaspadai sebagai tanda munculnya kanker antara lain benjolan yang tidak wajar, demam berkepanjangan, perdarahan tidak normal, batuk serta sesak napas yang tidak kunjung sembuh, hingga perubahan pada kulit seperti tekstur mengkerut atau tahi lalat yang membesar dan berubah warna.
Kanker adalah penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel tubuh yang abnormal dan tidak terkendali. Penyakit ini dapat merusak jaringan serta organ tubuh, bahkan menyebar ke bagian tubuh lainnya. Oleh karena itu, penting untuk mengenali faktor risiko serta gejala sejak dini guna melakukan pencegahan lebih awal. (antara)
Berita Terkait
-
Waspada Risiko Kanker di Musim Hujan, Dokter Ingatkan Bahaya Tersembunyi dalam Makanan dan Air
-
6 Jenis Kanker Paling Banyak Serang Usia di Bawah 50 Tahun, Waspada!
-
Mpok Alpa Dulu Kerja Apa? Kini Wafat Tinggalkan 4 Orang Anak
-
Mpok Alpa Sakit Kanker Apa? Sempat Bolak-balik Berobat ke Malaysia sebelum Wafat
-
Jejak Kanker dari Zaman Firaun, Kini Indonesia Perluas Produksi Obatnya
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas