Suara.com - Indonesia masih menghadapi tantangan serius dalam pemberantasan penyakit kusta yang dikenal pula dengan sebutan lepra.
Tantangan utama yang menjadi penghambat pemberantasan kusta adalah stigma dan diskriminasi terhadap penderita kusta masih kuat di masyarakat.
Selain itu, kurangnya pemahaman masyarakat tentang penyakit kusta juga menjadi hambatan.
Belum lagi tantangan dalam pemberian obat pencegahan massal, termasuk kondisi geografis dan situasi keamanan, serta kapasitas petugas kesehatan yang belum optimal.
Berbagai hambatan inilah yang menyebabkan Indonesia menempati urutan ketiga dunia dengan kasus kusta tertinggi setelah India dan Brasil.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Kemenkes RI, dr. Ina Agustina Isturini menuturkan, sebenarnya ada kemajuan dalam penanganan kusta.
"Namun tantangan seperti stigma sosial, diskriminasi, serta keterbatasan akses terhadap layanan kesehatan masih menjadi hambatan besar dalam pemberantasan penyakit ini," jelasnya dalam talkshow bertajuk “Bersama Media Menuju Indonesia Bebas Kusta " untuk memperingati Hari Penyakit Tropis Terabaikan 2025 yang digelar oleh NLR Indonesia di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Untuk itu, berbagai upaya dilakukan pemerintah melalui Kementerian Kesehatan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk memberantas kusta.
Upaya tersebut meliputi peningkatan deteksi dini, pengobatan, dan edukasi masyarakat melalui program pemberdayaan dan pendidikan publik untuk mengenali gejala kusta.
Baca Juga: Mengenal Metode Endoskopi Untuk Deteksi Dini Penyakit: Benarkah Hasilnya Lebih Akurat?
"Menghapus stigma dan diskriminasi terhadap penyandang dan penyintas kusta juga kami lakukan dengan menggandeng kementerian terkait dan berbagai institusi atau lembaga lainnya," jelas dr. Ina Agustina Isturini.
Direktur Eksekutif NLR Indonesia, Agus Wijayanto, mengatakan organisasi nirlabanya yang juga fokus pada pemberantasan kusta di Indonesia meluncurkan "Project Zero Leprosy," sebuah inisiatif strategis berbasis kolaborasi, edukasi, dan pemberdayaan komunitas.
Program tersebut bertujuan untuk mengurangi jumlah kasus kusta di Indonesia dan memberikan dukungan kepada orang yang pernah menderita penyakit kusta (OYMPK).
"Kami berkomitmen untuk mencapai target Indonesia Bebas Kusta atau Zero Leprosy pada 2045. Target ini tentu harus dilakukan secara kolaboratif," imbuhnya.
Sejalan dengan pemerintah, NLR Indonesia juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, organisasi masyarakat, dan masyarakat umum, dalam upaya pemberantasan kusta.
Guru Besar Tetap Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) sekaligus Dewan Pembina NLR Indonesia, Prof. Dr. dr. Sri Linuwih Menaldi, Sp.D.V.E, Subsp.D.T, FINSDV, FAADV mengatakan, kusta bukan penyakit keturunan atau kutukan.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Alpha Arbutin untuk Hilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
- 7 Pilihan Parfum HMNS Terbaik yang Wanginya Meninggalkan Jejak dan Awet
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
Terkini
-
K-Pilates Hadir di Jakarta: Saat Kebugaran, Kecantikan, dan Wellness Jadi Satu
-
Plak, Gusi Berdarah, Gigi Berlubang: Masalah Sehari-Hari yang Jadi Ancaman Nasional?
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
5 Inovasi Gym Modern: Tak Lagi Hanya Soal Bentuk Tubuh dan Otot, Tapi Juga Mental!
-
Dua Pelari Muda dari Komunitas Sukses Naik Podium di Jakarta Running Festival 2025
-
Seberapa Kuat Daya Tahan Tubuh Manusia? Ini Kata Studi Terbaru
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Edukasi SADARI Agar Perempuan Lebih Sadar Deteksi Dini Kanker Payudara
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru