Suara.com - Tubuh manusia ternyata memiliki batas energi yang tak bisa dilewati, bahkan oleh atlet ultra-maraton paling tangguh sekalipun.
Studi terbaru menemukan bahwa seberapa keras pun seseorang berlatih, tubuh hanya mampu mempertahankan pembakaran energi hingga 2,5 kali lipat dari tingkat metabolisme basal (BMR) — batas tertinggi yang disebut para ilmuwan sebagai “metabolic ceiling.”
Temuan ini diungkap dalam jurnal Current Biology oleh tim peneliti dari Massachusetts College of Liberal Arts yang dipimpin oleh antropolog sekaligus pelari ultra-marathon, Andrew Best.
Menurut laporan SciTechDaily (26/10/2025), ia dan timnya meneliti 14 atlet ultra-endurance — pelari, pesepeda, dan triatlet — untuk mencari tahu sejauh mana tubuh manusia bisa bertahan dalam kondisi ekstrem.
“Setiap makhluk hidup punya batas metabolisme, tapi yang menjadi pertanyaan adalah seberapa tinggi batas itu dan apa yang menahannya,” jelas Best mengutip SciTechDaily (26/10/2025).
Peneliti menemukan bahwa meskipun manusia bisa mencapai hingga 10 kali BMR dalam aktivitas intens sesaat, seperti sprint atau lomba jarak pendek, tubuh tak mampu mempertahankan level itu dalam jangka panjang
. Setelah beberapa hari atau minggu, tingkat pembakaran kalori menurun dan akhirnya stabil di sekitar 2,4–2,5 kali BMR.
“Kalau kamu melampaui batas ini untuk waktu lama, tubuhmu akan mulai memecah jaringan ototnya sendiri untuk bertahan,” kata Best. “Kamu bisa kehilangan massa tubuh dan kekuatan.”
Untuk mengukur seberapa banyak energi yang digunakan para atlet, tim menggunakan teknik ilmiah canggih dengan air yang mengandung isotop deuterium dan oksigen-18 — versi “lebih berat” dari hidrogen dan oksigen biasa.
Para atlet meminum air ini selama masa latihan dan lomba. Ketika mereka buang air kecil, peneliti menganalisis kandungan isotop dalam urine mereka untuk menghitung berapa banyak karbon dioksida yang dikeluarkan — yang kemudian menunjukkan jumlah kalori yang terbakar.
Hasilnya menunjukkan bahwa selama lomba multi-hari, beberapa atlet bisa membakar 6.000–8.000 kalori per hari, bahkan ada yang mencapai 11.000 kalori dalam satu hari. Namun dalam periode lebih panjang, seperti 30 hingga 52 minggu, tingkat pembakaran energi mereka kembali ke angka sekitar 2,5 kali BMR, menunjukkan adanya batas fisiologis alami.
Peneliti juga menemukan bahwa tubuh manusia secara otomatis menyesuaikan pengeluaran energinya untuk menjaga keseimbangan.
Saat para atlet menggunakan lebih banyak energi untuk aktivitas ekstrim seperti berlari atau bersepeda, mereka tanpa sadar mengurangi energi di area lain, seperti gerakan kecil, berjalan santai, atau bahkan keinginan untuk bangun dari tempat tidur.
“Otak kita sangat pintar. Ia bisa menurunkan aktivitas tubuh tanpa kita sadari, seperti membuat kita malas bergerak atau cepat mengantuk, agar energi tetap hemat,” ujar Best.
Meski temuan ini penting untuk memahami batas ketahanan manusia, Best menegaskan bahwa kebanyakan orang tidak akan pernah mencapai batas metabolik ini.
Berita Terkait
-
Intip Strategi PIS Kembangkan SDM di Sektor Migas dan Perkapalan
-
Potensi EBT Melimpah, Pemerintah Sinkronisasi Aturan Soal Transisi Energi
-
ESDM Perkuat Program PLTSa, Biogas, dan Biomassa Demi Wujudkan Transisi Energi Hijau untuk Rakyat
-
Indonesia dan Brasil Sepakat Perkuat Kerja Sama Energi
-
Edukasi Transisi Energi ke Generasi Muda Terus Digencarkan
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Dua Pelari Muda dari Komunitas Sukses Naik Podium di Jakarta Running Festival 2025
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Edukasi SADARI Agar Perempuan Lebih Sadar Deteksi Dini Kanker Payudara
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?