Suara.com - Maraknya penggunaan gadget pada anak ternyata menciptakan fenomena myopia booming alias ledakan mata minus, yang membuat penderita rabun jauh semakin dialami usia muda.
Fakta ini disampaikan GM Sales, Marketing, dan Customer Experience Optik Kasoem, Yanuar Rezqi yang menemukan semakin banyaknya rabun jauh pada anak didampingi orangtua saat datang ke optik kacamata, sehingga fenomena myopia booming di dunia termasuk Indonesia benar adanya.
"Temuan adanya myopia booming, ini adalah kondisi anak kecil yang minusnya terus bertambah dan bertambah, karena besarnya paparan gadget. Myopia booming ini jadi salah satu tantangan yang harus ditindaklanjuti, seperti di sini ada myopia manajemen bisa bantu proses rehabilitasinya," ujar Yanuar dalam acara peluncuran Kasoem Plus 2.0: WhatsApp Loyalty di Pejaten, Jakarta Selatan, Rabu (6/3/2025).
Pernyataan Yanuar dibenarkan Refractionist Optician Kasoem Vision Care, Fitri Isdarwanti yang secara langsung mengaku semakin sering menemukan anak balita seperti usia taman kanak-kanak (TK) sudah memiliki mata minus atau miopi.
"Beberapa minggu ini, belakangan ini justru malah kebanyakan anak-anak TK. Jadi usia baru 7 tahun, mau memasuki SD, itu dia udah banyak banget yang mengalami gangguan penglihatan miopia," ungkap Fitri.
Miopi atau rabun jauh adalah kondisi mata yang menyebabkan objek yang letaknya dekat terlihat jelas, sementara objek yang letaknya jauh terlihat kabur.
Selain semakin sering Fitri menemukan anak TK dan SD yang mengalami penurunan tajam penglihatan, tak main-main ia juga mendapati anak-anak ini memiliki kadar minus yang cukup besar di usia muda.
"Dan itu minusnya nggak yang 0,75 gitu, dia langsung minus 2. Ya kebanyakan udah kayak gitu," paparnya.
Kondisi ini menurut Fitri ada beragam sebab dari mulai faktor genetik alias keturunan hingga paparan berlebih gadget pada anak. Apalagi Fitri juga kerap sedikit mewawancarai penyabab beberapa anak punya mata minus yang cukup parah, dan mayoritas keluarga membenarkan anak sering menatap gadget.
Baca Juga: 8 Potret Keakraban Dua Anak Nikita Willy, Wajah Ganteng Issa Bikin Salfok
"Biasanya orang tuanya kan bilang, ini ternyata di sekolah, dia kalau lihat papan tulis, dia nggak bisa kelihatan dengan jarak jauh," ungkapnya.
"Ternyata pas ditanya, apakah pemakaian gadgetnya cukup banyak di rumah, misalnya dia sama pengasuhnya, tidak dikontrol sama orang tuanya, biasanya karena faktor gadget juga bisa jadi," sambungnya.
Tidak cuma itu, saat dibedah lebih jauh pelanggan optik usia anak yang alami masalahnya mata minus atau miopi, jumlahnya lebihnya banyak karena faktor penggunaan gadget dibanding akibat keturunan.
“Kebanyakan banyak main gadgetnya,” terang Fitri.
Apalagi kata dia, anak-anak cenderung tidak bisa menjelaskan kondisi penglihatannya terganggu, yang akhirnya memengaruhi proses belajar. Ini sebabnya Fitri meminta orangtua dan orang dewasa di sekitar anak untuk lebih jeli mengenali tanda miopi pada anak, sehingga bisa segera dapat penanganan secepat mungkin.
Apalagi teknologi terbaru seperti Kasoem Plus 2.0: WhatsApp Loyalty memungkinkan pelanggan melakukan skrining awal seperti indikasi gangguan mata, karena terdapat pertanyaan seputar terbiasa aktivitas dalam ruangan atau luar ruangan, yang akhirnya bisa diberikan saran lensa kacamata yang sosok seperti mata, progresif, silinder, photochromic, hingga bluecromic.
Berita Terkait
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
Terkini
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital